BEM Unper Gelar Diskusi Pemikiran Terkini Menuju Kesadaran Lingkungan

BEM Unper Gelar Diskusi Pemikiran Terkini Menuju Kesadaran Lingkungan

TASIK.TV | Dalam rangka membangun kesadaran, pemahaman, dan kelestarian lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup BEM REMA Universitas Perjuangan Tasikmalaya, menyelenggarakan Diskusi Lingkungan yang dihadiri oleh puluhan organisasi mahasiswa (ormawa) dan para penggiat lingkungan dari Kota Tasikmalaya, pada malam Selasa, 23 Oktober 2023.

Diskusi tersebut berlangsung di Taman Kreasi Mahasiswa (Takremas) Universitas Perjuangan dan menampilkan beberapa narasumber berpengalaman dalam isu lingkungan di Kota Tasikmalaya, di antaranya Aa Saepulmilah, yang juga merupakan Aktivis Sosial Budaya Kota Tasikmalaya, Akademisi Unper dr. Kamiel Roesman Bachtiar, M.Si yang juga menjabat sebagai Ketua Green Living Unper, dan Presiden Republik Aer Tasikmalaya, Harniwan Obech.

Diskusi ini bertujuan untuk merangsang kesadaran dan pemahaman akan pentingnya menjaga kelestarian alam, serta menyediakan wadah bagi pertukaran ide dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang dihadapi kampus dan para pegiat lingkungan di sekitar kampus.

Diskusi ini diprakarsai oleh Ketua Pelaksana, yang juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup BEM Unper, Rifki Tsani Hidayat, atau yang akrab disapa Laras. 

Laras menjelaskan bahwa acara ini juga bertujuan menjadi platform bagi pertukaran ide dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang dihadapi kampus dan para pegiat lingkungan di sekitar kampus.

Laras menekankan bahwa krisis lingkungan telah menjadi isu global yang tidak dapat diabaikan. Keberadaan lingkungan yang bersih dan tidak tercemar saat ini dianggap sebagai barang langka, dan ini disebabkan oleh hubungan yang tidak sehat antara manusia dan lingkungannya. 

Berbagai kasus lingkungan, baik di tingkat global maupun nasional, sebagian besar disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, kurang memiliki kepedulian, dan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri.

"Kita dengan jelas melihat bahwa kasus-kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan, baik di laut, hutan, atmosfer, air, tanah, dan lainnya, pada dasarnya berasal dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab dan kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungan," ungkap Laras.

Diskusi semakin memikat ketika narasumber dr. Kamiel Roesman Bachtiar, M.Si, membahas cara membangun dan meningkatkan kesadaran mahasiswa Universitas Perjuangan dalam mewujudkan konsep 'Green Living Campus'. Ia juga memberikan wawasan tentang langkah-langkah nyata yang dapat diambil untuk melibatkan mahasiswa dan civitas akademik Universitas Perjuangan dalam usaha menjadikan kampus lebih berwawasan lingkungan.

Sejumlah mahasiswa yang hadir pun bersemangat membahas perihal urgensi beberapa pemasalahaan sampah plastik di Kota Tasikmalaya serta implementasi peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.

Para mahasiswa dan pegiat lingkungan berdebat dengan antusias setelah mendengarkan pandangan dari aktivis lingkungan hidup Harniwan Obech, yang juga merupakan Presiden Republik Aer Tasikmalaya, tentang bagaimana peran mereka dalam mengawasi permasalahan lingkungan di kampus dan di Kota Tasikmalaya.

Tak ketinggalan, Aa Saepulmilah memberikan wawasan tentang cara membentuk dan meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa agar lebih peduli terhadap lingkungan kampus dari perspektif sosial budaya.

Laras berharap diskusi mengenai lingkungan ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa dan pegiat lingkungan untuk memahami peran penting mereka dalam menjaga kelestarian alam dan mewujudkan kampus yang lebih hijau. 

"Kesadaran yang dihasilkan dari diskusi ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar kampus. InsyaAllah hasil diskusi malam ini akan kita realisasikan dengan gerakan bersih kampus yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Jumat besok," pungkasnya.