Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, Neng Madinah Dorong RSUD dan Dinkes Lakukan Ini

Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, Neng Madinah Dorong RSUD dan Dinkes Lakukan Ini

TASIK.TV | Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya semakin mengkhawatirkan seiring berjalannya waktu. Data terbaru dari SIDB (Sistem Informasi Demam Berdarah Dengue) per Mei 2024 menunjukkan peningkatan kasus, dengan total 532 kasus sejak awal tahun. Dari jumlah tersebut, 18 orang memerlukan perawatan medis, 2 orang meninggal dunia, sementara sisanya sedang dalam tahap pemulihan.

Anggota DPRD Jawa Barat, Neng Madinah, menegaskan perlunya tindakan serius dari Pemerintah Kota Tasikmalaya, khususnya melalui Dinas Kesehatan, dalam menangani wabah DBD ini, baik dalam aspek pencegahan maupun penanggulangan.

"Saat ini, yang terpenting adalah menemukan solusi atas keadaan darurat ini, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," tegas Neng Madinah pada Jumat, 3 Mei 2024.

Menurut Neng Madinah, fogging dapat menjadi salah satu solusi jangka pendek, meskipun efektivitasnya masih perlu dievaluasi lebih lanjut. Namun, masyarakat juga mengharapkan tindakan konkret dari pemerintah terkait penanganan DBD ini.

"Nampaknya sudah saatnya bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk bertindak tegas menghadapi masalah ini. Jumlah pasien DBD yang terus meningkat di rumah sakit, baik RSUD maupun rumah sakit swasta, menunjukkan eskalasi masalah yang serius," ujarnya.

Neng Madinah, yang juga anggota Fraksi Gerindra Persatuan, menyampaikan kekhawatiran atas penyebaran DBD yang semakin meluas di Kota Tasikmalaya dan daerah sekitarnya.

"Diperlukan upaya preventif yang lebih masif, melalui sosialisasi dan pencegahan dengan menerapkan prinsip 3M kepada masyarakat," imbuhnya.

"Kita harus memastikan anggaran mencukupi untuk penyediaan obat-obatan dan layanan khusus seperti fogging, yang harus dilakukan secara rutin di wilayah-wilayah yang terdampak DBD," tambahnya.

Dalam konteks ini, peran serta aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga kesehatan, menjadi kunci untuk mengatasi wabah DBD ini dan melindungi kesehatan masyarakat secara menyeluruh.