News

Rembuk Stunting 2025, Pemkot Tasikmalaya Paparkan Strategi Turunkan Prevalensi

231
×

Rembuk Stunting 2025, Pemkot Tasikmalaya Paparkan Strategi Turunkan Prevalensi

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Pemerintah Kota Tasikmalaya menggelar Rembuk Stunting Tingkat Kota Tasikmalaya 2025 di Aula Bale Kota, Selasa 12 Agustus 2025 .

Kegiatan ini dibuka oleh Wali Kota Viman Alfarizi, S.T., MBA dan dihadiri pimpinan DPRD, Forkopimda, pejabat daerah, akademisi, organisasi profesi, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, hingga elemen pentahelix yang terlibat dalam percepatan penurunan angka stunting.

Dalam sambutannya, Viman menegaskan bahwa stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan anak, tetapi menyangkut masa depan bangsa.

“Stunting berdampak pada fisik, kognitif, dan emosional anak. Menurunkan angka stunting bukan hanya target statistik, melainkan investasi masa depan menuju Generasi Emas Indonesia 2045,” ujarnya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya mencapai 19,6 persen. Pemkot menargetkan angka tersebut turun menjadi 18,31 persen pada akhir 2025 dan 17,02 persen di 2026.

Untuk mencapainya, disiapkan strategi intervensi spesifik dan sensitif, antara lain:

  1. Edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja putri dan calon pengantin.
  2. Pendampingan gizi ibu hamil dan distribusi tablet tambah darah.
  3. Penguatan Posyandu dengan kader terlatih dan alat ukur memadai.
  4. Dukungan penuh bagi ibu menyusui serta konselor laktasi.
  5. Rehabilitasi gizi anak stunting melalui pendampingan keluarga dan kunjungan rumah rutin.

Wali Kota juga menekankan penguatan kelembagaan dan pemantauan program. “Kami akan memperkuat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), memastikan anggaran terencana, meningkatkan kapasitas kader dan penyuluh, serta mengembangkan dashboard monitoring berbasis kelurahan,” jelasnya.

Sejumlah inovasi daerah dalam penanganan stunting turut diapresiasi, seperti Geber Cating (Gerakan Bersama Cegah Stunting), Bakul Tasik (Berbagi Kumpulan Makanan di Kota Tasikmalaya), Genting (Gerakan Masyarakat Cegah Stunting), Tasik Bageur (Janjian Bersama Berbuat Baik), Tekan Chating (Tepung Ikan Cegah Stunting), dan GPS (Gerakan Peduli Stunting).

Viman menutup sambutan dengan ajakan untuk menjadikan upaya penurunan stunting sebagai gerakan moral bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *