TASIK.TV | Komunitas Sahabat Peduli TASIK bersama dengan Yayasan Amirul Ummah kembali menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan wakaf Al-Qur’an braille bagi penyandang tunanetra di Kota Tasikmalaya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang bertujuan untuk memfasilitasi para sahabat tunanetra agar bisa membaca Al-Qur’an secara mandiri. Menurut Iki, selaku ketua Komunitas SAPA TASIK, inisiatif ini muncul karena terbatasnya akses dan ketersediaan mushaf Al-Qur’an dalam format braille.
“Kami menyadari bahwa masih banyak saudara-saudara kita penyandang tunanetra yang memiliki keinginan kuat untuk belajar dan mendalami Al-Qur’an. Namun, ketersediaan Al-Qur’an braille masih sangat terbatas dan harganya pun cukup mahal,” ujar Iki.
Iki menambahkan, program ini juga didukung penuh oleh Yayasan Amirul Ummah yang memiliki visi serupa dalam hal edukasi dan kesejahteraan sosial. Dana wakaf yang terkumpul berasal dari donasi masyarakat umum yang tergerak untuk ikut serta dalam program kebaikan ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Amirul Ummah dan seluruh donatur yang telah mempercayakan wakafnya melalui kami. Semoga setiap huruf yang dibaca akan menjadi pahala jariyah bagi para pemberi wakaf,” ungkapnya.
Baca juga: Yayasan Amirul Ummah Tebar Cahaya Al-Qur’an Lewat Program Wakaf Nusantara
Sementara itu, salah satu penerima manfaat, Bapak Rahmat (45), mengungkapkan rasa haru dan syukurnya.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Selama ini saya hanya bisa mendengarkan Al-Qur’an dari rekaman. Sekarang, saya bisa meraba dan membaca sendiri. Ini adalah motivasi besar bagi saya untuk lebih giat belajar,” kata Rahmat.
Kegiatan penyaluran wakaf ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta. Komunitas SAPA TASIK dan Yayasan Amirul Ummah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung program-program sosial yang berfokus pada pemberdayaan dan kesejahteraan bagi kaum disabilitas.
“Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses terhadap ilmu, terutama ilmu agama,” tutup Iki.