TASIK.TV | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Siliwangi (Unsil) menggelar acara bertajuk Panggung Keadilan di lingkungan kampus Unsil, Tasikmalaya. Kegiatan ini menghadirkan beragam rangkaian, mulai dari penampilan seni, pameran dokumenter, diskusi publik, hingga pertunjukan teatrikal.
Acara tersebut menjadi ruang ekspresi sekaligus wadah kolaborasi mahasiswa dalam menyuarakan isu keadilan, kesadaran sosial, dan peran generasi muda dalam perubahan.
Dua narasumber utama hadir dalam diskusi publik, yakni Ujang Amin, praktisi sosial sekaligus pendiri Balai Kajian Strategis Indonesia (Balkis), serta Ketua BEM Unsil, M. Risaldi.
Ujang Amin menekankan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam menjaga nilai keadilan di tengah masyarakat.
“Keadilan bukan hanya slogan, tetapi proses panjang yang memerlukan kesadaran kolektif. Mahasiswa harus hadir dengan gagasan kritis dan aksi nyata, tidak terbatas di ruang akademik, tetapi juga di tengah masyarakat,” ujar Ujang.
Sementara itu, Risaldi menyebut kegiatan ini sebagai wujud konsistensi BEM Unsil dalam merawat ruang-ruang dialektika mahasiswa.
“Panggung Keadilan adalah simbol agar mahasiswa tidak kehilangan daya kritis. Melalui seni, diskusi, maupun teatrikal, kami ingin mengajak publik lebih peduli pada persoalan bangsa, sekaligus menunjukkan kesiapan mahasiswa Unsil untuk menjadi bagian dari solusi,” tutur Risaldi.
Berbagai rangkaian acara mendapatkan sambutan positif dari peserta. Penampilan seni menghadirkan musik dan puisi bertema keadilan, pameran dokumenter menampilkan potret realitas sosial masyarakat, sementara teatrikal menjadi refleksi atas ketimpangan yang masih berlangsung.
BEM Unsil berharap Panggung Keadilan mampu menumbuhkan semangat kolektif bagi mahasiswa dan masyarakat untuk terus bergerak bersama dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial.