News

Damkar Kota Tasikmalaya Keluhkan Minimnya Fasilitas, Harapkan Kantor Baru dan Tambahan Armada Pemadam

564
×

Damkar Kota Tasikmalaya Keluhkan Minimnya Fasilitas, Harapkan Kantor Baru dan Tambahan Armada Pemadam

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Situasi kebakaran di Kota Tasikmalaya kian mengkhawatirkan. Beberapa faktor seperti korsleting listrik, puntung rokok, dan kelalaian saat menggunakan kompor menjadi pemicu utama peristiwa kebakaran yang meresahkan warga.

Koordinator Lapangan Pemadam Kebakaran Tasikmalaya, Hendrik Setiana, mengungkapkan keprihatinannya bahwa kebakaran yang terjadi belakangan ini bukan hanya disebabkan oleh korsleting listrik, namun di pemukiman padat penduduk, sering kali warga lupa memadamkan kompor setelah memasak.

“Beberapa hari lalu, kebakaran besar terjadi di kawasan Cibeureum karena pemilik rumah lupa mematikan kompor, yang kemudian api menyebar ke bangunan lainnya,” jelas Hendrik saat ditemui pada Rabu, 06 November 2024, di Depo Ikan, yang masih menjadi tempat kantor sementara Damkar.

Menurut Hendrik, Damkar Tasikmalaya secara rutin mengedukasi masyarakat tentang pencegahan kebakaran. Bahkan, saat wawancara berlangsung, terlihat sejumlah anak-anak dari taman kanak-kanak yang tengah mengikuti edukasi mengenai bahaya kebakaran.

Baca Juga: Polres Tasikmalaya dan KPAID Kawal Kasus Dugaan Pelecehan Oleh Gurunya

Hendrik berharap, pihak kelurahan dan kecamatan turut aktif memberikan edukasi ini kepada masyarakat, karena keterbatasan jumlah personel Damkar kerap menjadi tantangan tersendiri.

“Kami di Damkar hanya memiliki sekitar 50 petugas yang terbagi dalam tiga shift, masing-masing dilengkapi lima unit mobil pemadam kebakaran. Namun, unit mobil yang kami miliki sudah cukup tua dan membutuhkan peremajaan agar bisa lebih cepat dan efektif dalam menangani kebakaran di lapangan,” ungkapnya.

Hendrik berharap pemerintah Kota Tasikmalaya memberikan perhatian lebih terhadap kondisi Damkar yang masih belum ideal. Tidak hanya soal mobil pemadam yang perlu ditambah dua unit baru, tetapi juga agar Damkar memiliki kantor sendiri.

“Kecepatan mobilitas sangat penting dalam pelayanan kami. Harapan kami, tahun depan Damkar dapat memiliki kantor sendiri yang lebih representatif, sehingga kami tak lagi menumpang di Depo Ikan seperti sekarang,” keluhnya.

Tak hanya soal fasilitas, Hendrik juga menyoroti pentingnya kedisiplinan masyarakat dalam menjaga keamanan. Banyak kasus kebakaran terjadi akibat kelalaian kecil seperti membuang puntung rokok sembarangan atau meninggalkan kompor menyala.

Pada bulan Oktober 2024 saja, sudah tercatat sebanyak 17 kejadian kebakaran di Kota Tasikmalaya. Menurutnya, angka ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan kebakaran. Oleh karena itu, Hendrik kembali mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati.

“Kami sangat berharap masyarakat lebih disiplin. Jangan remehkan hal kecil seperti puntung rokok, karena bisa memicu kebakaran jika dibuang sembarangan. Selain itu, pastikan kompor benar-benar mati setelah digunakan,” pungkasnya.

Upaya edukasi, simulasi, dan peningkatan fasilitas oleh Damkar Tasikmalaya diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran serta meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga lingkungan mereka agar aman dari bahaya kebakaran. (Ryan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *