TASIK.TV | Seorang petani bernama Ahum (60), warga Kampung Cikembang, Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, meninggal dunia akibat tersambar petir pada Minggu 17 November 2024.
Peristiwa tragis ini terjadi saat Ahum bersama tiga rekannya berteduh di sebuah gubuk di tengah areal persawahan untuk menghindari hujan deras yang disertai petir dan angin kencang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai kejadian tersebut dari masyarakat setempat.
Sambaran petir menyebabkan Ahum mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya, meskipun sempat mendapat bantuan dari rekan-rekannya, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
“Petir menyambar para petani yang sedang berteduh di gubuk sawah. Korban atas nama Ahum menderita luka bakar parah, sementara tiga rekan lainnya, Faraz (30), Ajat (40), dan Sahidin (67), hanya mengalami luka ringan. Kejadian ini membuat para petani lainnya ketakutan,” ungkap Nuraedidin, Senin 18 November 2024.
Kapolsek Sukarame, Ipda Mulyadi, memberikan kronologi kejadian. Menurutnya, keempat petani sebelumnya sedang mencangkul di sawah sebelum hujan deras mengguyur. Ketika hendak pulang, mereka memutuskan berteduh di gubuk untuk menghindari hujan dan angin kencang.
Namun, petir tiba-tiba menyambar, menyebabkan Ahum meninggal dunia akibat luka bakar serius pada dada, telinga, dan tangan.
“Setelah tersambar petir, rekan-rekan korban mencoba memberikan pertolongan, tetapi luka bakar yang dialami terlalu parah. Jenazah korban telah dibawa ke rumah duka, sementara tiga petani lainnya mendapat perawatan medis akibat luka ringan,” jelas Ipda Mulyadi.