News

Pendidikan Inklusif di Kota Tasik, SLB Negeri Tamansari Manfaatkan Teknologi Digital untuk Siswa Disabilitas

322
×

Pendidikan Inklusif di Kota Tasik, SLB Negeri Tamansari Manfaatkan Teknologi Digital untuk Siswa Disabilitas

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Inklusivitas dalam dunia pendidikan memegang peranan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan aman bagi setiap anak, termasuk penyandang disabilitas. Pendidikan inklusif merupakan pendekatan yang bertujuan memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, tanpa terkecuali mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Salah satu contoh penerapan pendidikan inklusif dapat dilihat di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tamansari, Kota Tasikmalaya, yang mendukung siswa penyandang tuna rungu dan tuna wicara dengan memanfaatkan teknologi digital. Teknologi ini memungkinkan terciptanya akses yang lebih luas dan adaptif bagi para siswa, sesuai dengan kebutuhan mereka.

SLB Negeri Tamansari menggunakan aplikasi inovatif bernama I-Chat (I Can Hear and Talk) yang terpasang pada perangkat komputer untuk mendukung pembelajaran bahasa isyarat. I-Chat, hasil inovasi dari PT Telkom Indonesia, merupakan aplikasi kamus audio-visual yang dirancang khusus untuk mempermudah pembelajaran bahasa isyarat.

Selama ini, proses belajar bahasa isyarat di sekolah tersebut bergantung pada buku panduan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Namun, metode tersebut dianggap kurang efisien dan sering kali membuat siswa kehilangan fokus. Hal ini disampaikan oleh Nurul Fadhillah, guru pengajar di SLB Negeri Tamansari, yang menyatakan:

“Pembelajaran sebelumnya mengandalkan buku kamus SIBI, yang cukup memakan waktu karena siswa harus mencari kosakata secara manual. Selain itu, media pembelajaran ini kurang menarik, sehingga anak-anak sering sulit berkonsentrasi,” jelasnya.

Aplikasi I-Chat hadir dengan fitur unggulan berupa video tutorial bahasa isyarat, mulai dari abjad hingga susunan kosakata dalam kalimat. Fitur ini tidak hanya memudahkan siswa, tetapi juga membantu para guru menciptakan suasana kelas yang lebih menarik dan interaktif. Kepala sekolah SLB Negeri Tamansari, Mulyana Jaya, menambahkan:

“I-Chat sangat mendukung pembelajaran bahasa isyarat untuk siswa tuna rungu dan tuna wicara. Penguasaan bahasa isyarat sangat penting sebagai alat komunikasi utama bagi mereka, sehingga mendukung kehidupan sosial, pendidikan, dan pekerjaan mereka. Pemanfaatan teknologi digital ini menjadikan proses belajar lebih cepat dan efisien, mempercepat tercapainya kesetaraan,” ungkapnya.

Pemanfaatan teknologi digital yang terus berkembang merupakan salah satu wujud nyata inklusivitas bagi penyandang disabilitas. Setiap individu memiliki hak yang sama untuk berkembang secara optimal. Ke depan, diharapkan akan hadir lebih banyak inovasi teknologi yang mampu memberdayakan penyandang disabilitas untuk berkarya dan hidup mandiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *