News

Lansia di Tasikmalaya Tewas Dilalap Sijago Merah

128
×

Lansia di Tasikmalaya Tewas Dilalap Sijago Merah

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Seorang warga Desa Cipanas, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran rumah yang terjadi pada Sabtu dini hari 18 Januari 2025.

Korban, Anemah (80), yang diketahui mengalami gangguan kejiwaan, tewas terjebak di dalam rumahnya saat kebakaran melanda.

“Benar, telah terjadi kebakaran rumah yang menyebabkan satu warga lansia meninggal dunia karena terjebak dalam kobaran api,” ujar Kapolsek Cipatujah, AKP Supian, kepada media pada Sabtu 18 Januari 2025.

Baca juga: Korsleting Listrik Picu Kebakaran Rumah di Kampung Cioray, Warga Berjibaku Padamkan Api

Kronologi Kebakaran

Kebakaran bermula saat penghuni rumah hendak melaksanakan salat subuh. Wahidin (71), pemilik rumah sekaligus kerabat korban, menyadari api telah menjalar di rumah semi permanen berukuran 60 meter persegi.

Panik, Wahidin segera meminta bantuan tetangga. Namun, karena banyaknya material yang mudah terbakar, api dengan cepat melahap seluruh rumah.

“Ketika akan melaksanakan salat subuh, api sudah diketahui menjalar ke seluruh rumah. Pemilik rumah sempat meminta bantuan, tetapi api sudah terlanjur membesar,” jelas AKP Supian.

Sayangnya, korban Anemah tidak sempat menyelamatkan diri. Ia ditemukan meninggal dunia setelah tertimpa material bangunan yang ambruk akibat terbakar.

“Korban tidak bisa keluar dari rumah dan akhirnya tertimpa reruntuhan bangunan yang sudah terbakar,” tambahnya.

Penyebab Kebakaran dan Kerugian

Menurut hasil penyelidikan awal, kebakaran diduga bermula dari tungku pembuatan gula aren yang dibiarkan menyala tanpa pengawasan. Api dari tungku tersebut merambat ke struktur kayu rumah hingga akhirnya membakar habis bangunan.

“Diduga kuat api berasal dari tungku yang digunakan untuk proses pembuatan gula aren. Pemilik rumah tertidur dan tidak menyadari api telah menyala dan menjalar,” ungkap AKP Supian.

Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 100 juta. Rincian kerugian tersebut meliputi uang tunai sebesar Rp 30 juta yang ikut hangus terbakar serta kerugian bangunan rumah yang diperkirakan mencapai Rp 70 juta.

“Total kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 100 juta. Dalam rumah terdapat uang tunai Rp 30 juta yang ikut terbakar, sementara kerugian bangunan sekitar Rp 70 juta,” tutupnya.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap sumber api, terutama di rumah yang menggunakan material mudah terbakar. Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan fasilitas pemadam kebakaran untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *