News

Kepala Plt UPT TPA Ciangir Klarifikasi Data Pengelolaan Sampah dan Rencana Pengembangan 2025

691
×

Kepala Plt UPT TPA Ciangir Klarifikasi Data Pengelolaan Sampah dan Rencana Pengembangan 2025

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Kepala Pelaksana Tugas (Plt) UPT Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, Jajang, memberikan klarifikasi terkait audiensi Indonesia Green Movement yang berlangsung di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya pada Kamis, 23 Desember 2025.

Dalam keterangannya kepada media di ruang kerjanya, Jajang menjelaskan perkembangan data pengelolaan sampah di Kota Tasikmalaya.

Menurutnya, volume sampah yang masuk ke TPA Ciangir terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Kami hanya menerima sampah yang dikirim oleh bidang pengangkutan sampah. Penambahan jumlah penduduk yang meningkat otomatis berdampak pada timbunan sampah di TPA. Data sampah yang masuk ke TPA pada tahun 2023 rata-rata mencapai 214 ton per hari,” ujar Jajang.

Jajang juga menanggapi isu terkait dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan), dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan) yang tidak diperbarui sejak 2012.

“Secara prinsip, dokumen UKL dan UPL merupakan panduan untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Selama ruang lingkup kegiatan masih sesuai dengan dokumen lama, tidak perlu ada perubahan. Namun, pada tahun 2025, pihak DLH sudah beberapa kali melakukan pembebasan lahan untuk meningkatkan kapasitas TPA Ciangir,” papar Jajang.

Jajang menjelaskan bahwa pada tahun 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya akan menyusun rencana pengembangan sesuai amanat Peraturan Pemerintah tahun 2021. Salah satu fokus utama adalah pengoptimalan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

“Kondisi TPA Ciangir, khususnya IPAL, sudah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Tasikmalaya, mulai dari Pj Wali Kota, Sekda, hingga dukungan DPRD. Pada tahun 2024, DLH Kota Tasikmalaya telah menyusun kajian teknis untuk pemenuhan baku mutu air limbah. Saat ini, kami sedang mengajukan persetujuan ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat,” jelasnya.

Untuk tahun 2025, DLH telah mengalokasikan anggaran guna optimalisasi IPAL. Langkah-langkah yang direncanakan meliputi modifikasi bangunan, penambahan sistem teknologi, hingga pemasangan alat-alat baru, seperti blower untuk menyuplai oksigen agar bakteri dapat berkembang biak dengan baik untuk mengurai limbah.

Jajang juga menyampaikan bahwa TPA Ciangir sedang berbenah dari berbagai aspek, termasuk penataan area penimbunan sampah dan pengelolaan dampak lingkungan, seperti air lindi.

“Kami berharap di TPA Ciangir ke depannya tersedia mesin pengolahan sampah, sehingga sampah tidak hanya ditimbun, tetapi dapat diolah menjadi produk bernilai, seperti pupuk organik atau bahan bangunan seperti batako,” ungkapnya.

Di akhir wawancara, Jajang mengimbau masyarakat Tasikmalaya untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dari rumah.

“Pilah dan pilihlah sampah sejak dari rumah, misalnya memisahkan sampah plastik dan organik. Yang tak kalah penting, makanlah secukupnya agar tidak ada makanan yang terbuang,” tutup Jajang.(Ryan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *