TASIK.TV | Dedi Mulyadi, yang telah resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030, menyampaikan apresiasi khusus kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat atas penanganan isu terkait penahanan ijazah.
Atas arahan Dedi Mulyadi, pihak-pihak terkait segera mengambil langkah untuk menyerahkan ijazah yang masih tertahan kepada siswa yang berhak menerimanya.
Dedi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten dan kota, serta para kepala sekolah di seluruh Jawa Barat, atas upaya mereka dalam mendukung kebijakan ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dedi melalui akun TikTok pribadinya, @dedimulyadiofficial, dan telah dikonfirmasi Sabtu 25 Januari 2025.
“Yang seharusnya ditahan adalah mereka yang melakukan tindak pidana, bukan ijazah,” ujar Dedi.
Baca juga: Pemerintah Akan Bangun Dua Sekolah Baru, Sekolah Unggulan Garuda dan Sekolah Rakyat
Dedi berharap agar di masa mendatang semua pihak dapat menjalankan tugas mereka dengan baik serta memberikan hak-hak masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Semoga kita bisa bekerja lebih baik dan memberikan hak masyarakat secara proporsional,” tambahnya.
Sebelumnya, Dedi telah mengimbau Dinas Pendidikan di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten, serta kepala sekolah, untuk tidak menahan ijazah siswa akibat masalah tunggakan biaya pendidikan.
Ia juga menyatakan akan membentuk tim khusus untuk membantu menyelesaikan masalah tunggakan agar ijazah siswa tidak lagi tertahan.
Kasus penahanan ijazah ini biasanya terjadi karena adanya kendala finansial yang belum diselesaikan oleh pihak siswa.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima Selasa, 21 Januari 2025 Dedi menegaskan pentingnya ijazah sebagai dokumen vital bagi masa depan siswa.
“Jika ada siswa yang sudah lulus tetapi ijazahnya masih tertahan, saya mohon agar segera diserahkan. Ijazah tersebut sangat penting untuk masa depan dan karier mereka,” kata Dedi.