TASIK.TV | Olahraga bela diri Tarung Derajat kembali menunjukkan eksistensinya melalui latihan alam yang digelar oleh Satuan Latihan (Satlat) Dokar Kota Tasikmalaya di Pantai Pangandaran pada 8 hingga 9 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin, melatih fisik dan mental, serta mempererat kekompakan para petarung.
Tarung Derajat sendiri bukan sekadar bela diri, tetapi juga merupakan ilmu, tindakan moral, dan sikap hidup. Bela diri ini memanfaatkan kemampuan gaya gerak otot, otak, dan nurani secara realistis dan rasional dengan menerapkan lima unsur daya gerak, yakni kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian, dan keuletan.
Dengan sistem pertahanan diri yang agresif dan dinamis, Tarung Derajat mencakup berbagai teknik seperti pukulan, tendangan, tangkisan, bantingan, kuncian, serta gerakan lainnya yang efektif dalam olahraga bela diri.
Latihan alam ini dimulai dengan pemberangkatan para peserta menggunakan satu bus besar dan enam mobil pribadi dari Kota Tasikmalaya menuju Pantai Pangandaran pada Sabtu pagi.
Latihan yang digelar di alam terbuka ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketahanan fisik dan mental, tetapi juga membangun rasa kekeluargaan di antara para petarung serta menanamkan semangat juang dalam berlatih.
Pelatih Satlat Dokar Kota Tasikmalaya, Warjo, menegaskan bahwa latihan di alam terbuka memiliki manfaat lebih dari sekadar kebugaran dan keterampilan bertarung.
“Selain meningkatkan kepercayaan diri dan kebugaran, latihan ini juga membantu para petarung dalam mengembangkan bakat serta prestasi mereka di dunia bela diri,” ujar Warjo.
Dalam kesempatan yang sama, para peserta juga mendapatkan tausiyah dari pelatih mengenai empat aspek penting dalam kehidupan, yaitu:
- Interaksi dengan diri sendiri, yang berarti mampu mengendalikan hawa nafsu.
- Interaksi dengan Tuhan, dengan senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada-Nya.
- Interaksi dengan alam, dengan menjaga dan tidak merusak lingkungan.
- Interaksi dengan sesama, yang mengajarkan sikap saling menghormati dan menghargai.
Pendiri Satlat Dokar Kota Tasikmalaya, Dicky TD, turut menyampaikan pentingnya latihan alam ini sebagai agenda rutin yang harus diikuti oleh seluruh anggota.
“Latihan alam ini adalah bagian dari menjaga kekompakan dan memperkuat fisik serta mental para petarung,” ungkapnya.
Selain itu, ini juga menjadi momen refleksi tentang perjalanan Satlat Dokar yang didirikan pada 26 November 2016.
“Tahun ini, Satlat Dokar akan berusia sembilan tahun, dan kami berharap semakin banyak anggota yang ikut serta serta semakin banyak atlet berprestasi lahir dari Satlat ini,” ujar Dicky.
Ketua panitia kegiatan, Ade Asgar, juga memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pihak yang telah mendukung acara ini.
“Latihan dimulai pada Sabtu sore, dilanjutkan dengan kegiatan hiburan pada malam harinya, dan kembali berlatih pada Minggu pagi. Alhamdulillah, kegiatan berjalan dengan lancar. Meskipun ada beberapa kekurangan, ini akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan,” katanya.
Ade juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para orang tua peserta dan semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap latihan alam ini.
“Dukungan dari Moms Dokar dan berbagai pihak lainnya sangat berarti bagi kesuksesan acara ini,” tutupnya.
Dengan semangat ‘Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk’, Satlat Dokar Kota Tasikmalaya terus berkomitmen untuk mencetak petarung-petarung berprestasi yang berjiwa sportif dan berbudi luhur. Box! Bravo Satlat Dokar!