TASIK.TV | Warga Kampung Citeureup, Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, digemparkan dengan penemuan mayat pria di dalam sumur pada Jumat pagi 28 Maret 2025.
Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Gogar, yang hendak mengambil air sekitar pukul 07.00 WIB.
Menurut penuturan Kapolsek Bojonggambir, Iptu Agus Sukmara, Gogar awalnya hendak menggunakan air dari sumur seperti biasa. Namun saat mendekat, ia justru melihat sesuatu yang mengejutkan: bagian tubuh manusia, tepatnya kaki, tampak mengambang di dalam sumur.
“Karena kaget, saksi langsung melapor kepada Ketua RT dan memberitahu warga lainnya,” jelas Agus.
Tak lama kemudian, Ketua RT bersama warga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Petugas gabungan dari Polsek Bojonggambir, Koramil, serta tim medis dari Puskesmas Bojonggambir segera datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Proses evakuasi tidak berjalan mudah. Dengan diameter sumur hanya sekitar 90 cm dan kedalaman mencapai 8 meter, hanya satu orang yang bisa turun ke dalam untuk mengangkat jenazah. Setelah upaya selama hampir dua jam, jenazah berhasil diangkat ke permukaan.
Baca juga: Nenek Pingsan di Alun-Alun Singaparna, Kapolres Turun Tangan Berikan Pertolongan
Korban diketahui bernama Ariswan (60), seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan medis, ditemukan luka lecet dan lebam, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan berat yang mencurigakan.
Pihak keluarga mengonfirmasi bahwa Ariswan telah hilang sejak Rabu (dua hari sebelumnya). Menurut keterangan istrinya, Sumi, saat itu mereka sedang memperbaiki saluran air dari sumur menuju rumah.
“Saat itu suami saya memperbaiki saluran air, saya sedang mencuci. Setelah saya selesai, ternyata dia tidak kunjung kembali,” ujar Sumi.
Warga kemudian membantu melakukan pencarian hingga malam hari, namun hasilnya nihil. Baru pada Jumat pagi, tubuh Ariswan ditemukan di dalam sumur.
Kapolsek Agus menuturkan bahwa kemungkinan besar korban terpeleset dan jatuh ke dalam sumur saat sedang memperbaiki saluran air, dan tidak ada yang melihat kejadian tersebut sehingga korban tidak sempat tertolong.
Pihak keluarga memutuskan untuk tidak dilakukan autopsi, dan langsung memakamkan jenazah setelah proses administrasi selesai.











