TASIK.TV | Masalah yang dipicu oleh banyaknya pendaki FOMO (fear of missing out) yang melakukan pendakian tanpa memperhatikan standar operasional prosedur (SOP). Akibatnya, dampak negatif terhadap lingkungan pun tak terhindarkan, terutama dalam bentuk penumpukan sampah yang mencemari area wisata alam tersebut.
Menanggapi kondisi ini, Pendamping Desa Wisata setempat menginisiasi sebuah aksi lingkungan bertajuk “Gerakan Wisata Bersih” (GWB). Dalam kegiatan ini, ia melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti Patriot Desa, Pengelola Desa Wisata, Mahasiswa Universitas Mayasari Bakti, serta Komunitas MTMA.