TASIK.TV | Puskesmas Karanganyar Kota Tasikmalaya menggelar pembekalan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi kader kesehatan, bidan kelurahan, dan tim pelaksana pada Rabu (28/5/2025) di Kantor Kelurahan Cibeuti.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala UPTD Puskesmas Karanganyar, Ns. H. Enjang Nurjamil, S.Kep, MH.Kes, dan turut dihadiri oleh perwakilan dari Kecamatan, Kelurahan, serta kelompok masyarakat (Pokmas).
Dalam keterangannya kepada media, H. Enjang menjelaskan bahwa program PMT menyasar dua kelompok prioritas, yaitu balita dengan masalah gizi—seperti gizi kurang, berat badan di bawah normal, dan stunting—serta ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK).
“Pembekalan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para pelaksana dalam memberikan edukasi serta menjalankan PMT berbahan pangan lokal kepada balita dan ibu hamil,” ujar Enjang.
Ia menambahkan, durasi pemberian makanan tambahan ini telah diatur sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok sasaran.
“PMT lokal diberikan kepada balita dengan gizi kurang selama 60 hari. Sementara untuk ibu hamil KEK, diberikan selama 90 hari,” jelasnya.
Baca juga: Loka Karya Mini Tribulanan, Langkah Inovatif Puskesmas Panglayungan Lewat Podcast Pop Ice
Program PMT ini merupakan salah satu kebijakan prioritas Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam rangka percepatan penurunan angka stunting, yang menjadi isu kesehatan serius di Indonesia.
Menurut Enjang, indikator keberhasilan intervensi spesifik dalam percepatan penurunan stunting adalah pemenuhan gizi ibu hamil KEK serta balita gizi kurang.
“Ini menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten dan kota dengan dukungan Kementerian Kesehatan, pemerintah provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya,” katanya.
Selain pemberian makanan, kegiatan PMT juga menyertakan edukasi gizi dan kesehatan yang bertujuan mendorong perubahan perilaku. Materi edukasi mencakup pentingnya ASI eksklusif, pemberian makan yang sesuai usia, kebersihan makanan, serta higiene dan sanitasi bagi ibu, pengasuh, dan keluarga.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal diharapkan bisa meningkatkan kemandirian keluarga dalam penyediaan makanan bergizi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lingkungan masing-masing secara berkelanjutan.(Ryan)