News

Bank Sampah Tumbuh di Panyingkiran, Roda Tiga Jadi Solusi Angkut Sampah

683
×

Bank Sampah Tumbuh di Panyingkiran, Roda Tiga Jadi Solusi Angkut Sampah

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Peran aktif kelurahan dalam mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat dinilai sangat penting. Salah satunya ditunjukkan oleh Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, yang terus mendorong pembentukan bank sampah di tingkat RW serta memberikan dukungan fasilitas berupa motor roda tiga untuk memperlancar proses pengumpulan dan pengangkutan sampah.

Lurah Panyingkiran, Maman Permana, menyampaikan bahwa pengelolaan sampah mandiri dapat dimulai dari rumah tangga melalui pemilahan sampah organik dan non-organik. Edukasi masyarakat menjadi langkah awal untuk menciptakan kesadaran memilah sampah agar yang dibuang hanyalah residu.

“Membentuk bank sampah di setiap RW bertujuan menciptakan pengelolaan sampah mandiri. Kami edukasi warga untuk memilah sampah dari rumah. Sehingga sampah yang dibuang benar-benar hanya residu dan ini dapat membantu pemerintah mengurangi timbulan sampah,” ungkap Maman saat mengikuti kegiatan bersih-bersih bersama warga, Selasa 3 Juni 2025.

Maman menambahkan, hingga saat ini sudah terbentuk enam bank sampah dari 11 RW yang ada di wilayah Kelurahan Panyingkiran, yakni:

  1. Bank Sampah Sadulur – RW 3 & 4
  2. Bank Sampah Jati Resik – RW 5
  3. Bank Sampah Siliwangi – RW 6
  4. Bank Sampah Harapan Kita – RW 8
  5. Bank Sampah Mandiri/TPS3R Mandiri – RW 11
  6. Bank Sampah Srikandi – (Kader)

Sebagai bentuk dukungan operasional, kelurahan juga menyediakan kendaraan roda tiga guna memudahkan pengangkutan sampah dari masing-masing RW.

“Kami fasilitasi motor roda tiga agar tidak terjadi penumpukan sampah yang signifikan. Ini membantu kelancaran penanganan sampah sekaligus meringankan beban kerja DLH yang sangat masif setiap harinya,” jelas Maman.

Program pengelolaan sampah ini juga selaras dengan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat seperti NYEPAH (Nyetor Sampah Jadi Berkah), Gebyar PAS (Gerakan Belanja Bayar Pakai Sampah), serta dukungan terhadap pembentukan bank sampah. Program-program tersebut direalisasikan oleh pemerintah kota melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan dilanjutkan oleh kelurahan-kelurahan di daerah.

Sarana dan prasarana pengelolaan sampah seperti TPS, TPA, TPST, bank sampah, kendaraan pengangkut, serta motor roda tiga menjadi kunci dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.(Ryan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *