News

Dari Dodol hingga Briket, Mahasiswa KKN Unper Olah Jagung Jadi Sumber Kemandirian Desa

262
×

Dari Dodol hingga Briket, Mahasiswa KKN Unper Olah Jagung Jadi Sumber Kemandirian Desa

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya meluncurkan program unggulan bertajuk Zero Waste Innovation: Pemanfaatan Serba Jagung Menuju Kemandirian Desa Tenjonagara.

Program ini hadir untuk menjawab potensi besar pertanian jagung di Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

Desa Tenjonagara dikenal memiliki lahan pertanian luas dengan hasil utama berupa jagung. Selama ini, sebagian besar jagung hanya dijual dalam bentuk mentah tanpa diolah lebih lanjut.

Melihat peluang tersebut, mahasiswa KKN Unper memperkenalkan konsep zero waste atau pemanfaatan tanpa limbah, agar seluruh bagian jagung—mulai dari biji, batang, kulit, hingga rambut jagung—bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi.

“Kami ingin menghadirkan inovasi yang bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Jagung yang biasanya hanya dijual mentah bisa diolah menjadi berbagai produk unggulan yang unik dan inovatif,” ujar Rahadian, Koordinator Desa KKN Unper Tenjonagara.

Produk serba jagung yang dikembangkan mahasiswa mencakup beberapa olahan. Biji jagung diolah menjadi emping jagung dan dodol jagung. Rambut jagung dikeringkan untuk dijadikan teh herbal siap seduh.

Bonggol jagung diproses menjadi briket arang sebagai bahan bakar alternatif, sementara batang jagung diekstraksi menjadi minuman manis yang kini masih dalam tahap penelitian khasiat dan keamanan sebelum diproduksi massal.

Baca juga: Mahasiswa KKN Unper Ajarkan Pengenalan Teknik Dasar Komputer di SDN Bojongsari

Saat ini, mahasiswa KKN Unper fokus pada peningkatan kualitas produksi dan kemasan. Beberapa sampel produk telah diperkenalkan kepada perangkat desa, mulai dari kepala desa, ketua pemuda, hingga ketua RT, untuk mendapatkan masukan sekaligus uji penerimaan masyarakat.

Selain mengembangkan inovasi serba jagung, mahasiswa KKN juga terlibat dalam program Swasembada Pangan bersama kepolisian melalui penanaman jagung di lahan desa.

Keterlibatan ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuktikan bahwa pemanfaatan jagung dari hulu hingga hilir bisa berjalan sejalan dengan program pemerintah.

Humas KKN Unper Tenjonagara, Azhar Firdaus, menegaskan komitmen tim terhadap mutu dan keberlanjutan.

“Setiap produk dipastikan memenuhi standar kebersihan serta uji coba skala rumahan. Khusus minuman dari batang jagung, kami tidak akan merilis sebelum ada rekomendasi keamanan. Target kami jelas, inovasi yang aman, bermanfaat, dan dapat dilanjutkan warga secara mandiri,” katanya.

Kepala Desa Tenjonagara, Heri Priana, mengapresiasi gagasan mahasiswa KKN. Menurutnya inovasi ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat. Potensi jagung yang melimpah bisa menjadi modal membangun desa yang mandiri dan berdaya saing.

“Dengan pendekatan zero waste, kami berharap Tenjonagara bisa menjadi model ekonomi lokal berbasis jagung yang ramah lingkungan dan bernilai tambah,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *