TASIK.TV | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya akan menyelenggarakan debat kedua untuk pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya pada Kamis, 14 November 2024, yang bertempat di Ballroom Hotel Santika.
Dalam rangka meningkatkan kualitas debat kali ini, KPU berencana melakukan rapat evaluasi bersama tim perumus dan panelis.
Evaluasi ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari beberapa catatan penting pada debat pertama yang berlangsung 2 November 2024, terutama terkait durasi waktu yang diberikan kepada para pasangan calon untuk menjawab serta saling memberikan pertanyaan.
“Kami merencanakan rapat evaluasi, khususnya dengan tim perumus dan panelis, agar pelaksanaan debat kedua ini dapat berlangsung lebih baik daripada yang sebelumnya,” ujar Ketua KPU Kota Tasikmalaya, Asep Rismawan, pada Rabu 13 November 2024.
Asep menyampaikan bahwa penyesuaian waktu menjadi perhatian utama dalam evaluasi ini. Dengan jumlah pasangan calon yang mencapai lima pasangan, pengaturan durasi memang menjadi tantangan tersendiri sehingga diperlukan format yang lebih efektif.
Tujuan dari evaluasi ini adalah memastikan setiap pasangan calon mendapatkan waktu yang adil untuk menyampaikan argumen dan menjawab pertanyaan.
“Sebagian besar peserta memang mengeluhkan durasi waktu. Dengan lima pasangan calon, mengatur waktu yang ideal cukup menantang. Kami tetap berpedoman pada aturan bahwa durasi maksimal untuk debat adalah 180 menit atau tiga jam,” jelas Asep.
Mengenai penggunaan catatan selama debat pertama, Asep menambahkan bahwa hal tersebut diperbolehkan sesuai aturan tata tertib debat, selama peserta tidak membawa alat komunikasi.
“Aturannya memang memperbolehkan peserta membawa catatan; yang tidak diperbolehkan hanyalah alat komunikasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Usep (55), seorang warga Jati Pamijahan, menyesalkan keterbatasan waktu yang diberikan dalam debat tersebut.
“Memang ada aturan, tapi kalau bisa ada formula yang lebih efektif, sehingga kami sebagai masyarakat bisa lebih memahami program-program dari para calon,” ungkapnya.
Ia juga berharap agar pada debat kedua, para calon lebih terbuka dalam menyampaikan program-program mereka dan lebih kritis terhadap program dari pasangan calon lainnya.
“Debat pertama terasa datar. Untuk debat kedua, harapan saya semoga lebih kritis,” tambahnya.