Demo Mahasiswa di Tasikmalaya Tuntut Pertanggungjawaban Polisi Atas Insiden Saat Pelantikan DPRD

Demo Mahasiswa di Tasikmalaya Tuntut Pertanggungjawaban Polisi Atas Insiden Saat Pelantikan DPRD

TASIK.TV | Aksi demonstrasi gabungan mahasiswa dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya berlangsung di depan Kantor Polres Tasikmalaya Kota, Rabu pagi hingga siang hari.

Mereka menuntut pertanggungjawaban pihak kepolisian atas tindakan yang dinilai berlebihan saat prosesi pelantikan 44 anggota DPRD Kota Tasikmalaya pada Selasa, 8 September 2024.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa yang tergabung dari organisasi PMII dan KAMMI memprotes keras tindakan polisi yang dinilai kasar, termasuk mendorong seorang wanita dan merusak peralatan elektronik yang digunakan untuk dokumentasi aksi.

Mereka menuntut agar Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono, dan Komandan Batalyon Brimob Polda Jabar, berinisial IY, segera hadir di hadapan massa dan meminta maaf secara terbuka.

Meski orasi telah berlangsung lebih dari satu jam, kedua pejabat yang diminta tidak kunjung hadir, memicu kemarahan dari para mahasiswa.

Aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi pun tak dapat dihindarkan. Situasi semakin memanas akibat para mahasiswa yang terpapar panas terik selama aksi, menyebabkan beberapa di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.

Meski demikian, para mahasiswa tetap teguh menyuarakan tuntutannya, yakni pencopotan IY dari jabatannya dan pertanggungjawaban penuh dari Kapolres AKBP Joko Sulistiono atas insiden yang terjadi pada saat pelantikan DPRD Kota Tasikmalaya.

Aksi demonstrasi ini turut menyebabkan kemacetan di sekitar Kantor Polres Tasikmalaya Kota, dengan arus lalu lintas yang terhambat karena hanya satu jalur yang dapat digunakan.

Pengguna jalan memperlambat kendaraan mereka untuk menyaksikan aksi tersebut.

Koordinator aksi dari HMI, Ujang Amin, menyatakan bahwa demonstrasi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap sikap arogan pihak kepolisian dalam menangani aksi mahasiswa saat pelantikan DPRD.

“Kami tidak puas dengan cara pihak kepolisian yang terlalu berlebihan,” tegas Ujang.

Setelah penantian yang panjang, akhirnya AKBP Joko Sulistiono dan Danyon D Pelopor Brimob Polda Jabar, berinisial IY, hadir dan naik ke podium mobil aksi. Kedua pejabat tersebut secara terbuka meminta maaf kepada para peserta aksi atas tindakan berlebihan yang dilakukan saat pengamanan pelantikan DPRD Kota Tasikmalaya.

Namun, meski permintaan maaf telah disampaikan, banyak demonstran yang mengaku tidak puas dengan penyelesaian tersebut.

Aksi mahasiswa ini menjadi bukti kuat ketidakpuasan terhadap tindakan aparat dalam menangani unjuk rasa, yang diharapkan dapat menjadi refleksi bagi pihak kepolisian dalam menjalankan tugas pengamanan di masa mendatang.(Ryan Cardio)