TASIK.TV | Gedung Achmad Sanusi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi saksi dari sebuah pagelaran luar biasa bertajuk D’Mus Enchantia yang digelar pada Kamis, 9 Januari 2025.
Drama musikal yang memadukan seni musik, tari, dan drama ini berhasil menciptakan atmosfer yang magis, mengangkat tema perpaduan budaya lokal dan internasional dalam satu panggung yang memukau.
Dengan judul Magicka Harmonie: Hansel, Gretel, dan Kabayan, Iteung, pertunjukan ini menghadirkan pertemuan unik antara kisah klasik Eropa, Hansel and Gretel, dengan cerita rakyat Indonesia, Kabayan dan Iteung. Kedua cerita yang berasal dari dunia berbeda ini bersatu dalam sebuah portal magis, membawa penonton dalam perjalanan penuh pesan moral tentang kerja sama, keberanian, dan kecerdikan.
Pagelaran ini adalah hasil kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Seni Musik dan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) UPI, yang mengintegrasikan empat mata kuliah utama, yaitu Pedagogi Musik Anak, Seni Anak Nusantara, Pendidikan Musik & Tari Anak, serta Estetika PAUD. Tidak hanya berfungsi sebagai ujian akhir semester bagi mahasiswa, acara ini juga menjadi platform pembelajaran berbasis proyek yang penuh inovasi.
Dr. phil. Leli Kurniawati, M.Mus, dosen pengampu mata kuliah, mengungkapkan bahwa drama musikal ini adalah media pendidikan yang sangat efektif.
“Pertunjukan ini memberikan nilai-nilai moral kepada anak-anak melalui cara yang menyenangkan. Mereka belajar tentang berbagi, kejujuran, dan pentingnya mencintai lingkungan,” jelas Dr. Leli.
Ketua Pelaksana, Thiana Nurussakinah, S.Pd., memimpin tim dengan penuh semangat, memastikan bahwa setiap elemen dari pertunjukan, mulai dari tata suara hingga koreografi, disiapkan dengan teliti untuk menciptakan suasana magis yang luar biasa.
“Kerja tim yang solid dan persiapan matang adalah kunci kesuksesan acara ini. Tepuk tangan riuh dari penonton, khususnya anak-anak, menjadi bukti bahwa usaha kami terbayar,” ungkap Thiana dengan senyuman bangga.
Pagelaran ini memberikan dampak positif yang luar biasa bagi anak-anak yang hadir, dengan banyak dari mereka yang terinspirasi oleh cerita yang dibawakan. “Kabayan dan Hansel bekerjasama, itu sangat keren!” ujar salah satu penonton cilik yang bersemangat.
Orang tua juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap acara ini, merasa bahwa anak mereka mendapatkan pembelajaran penting tentang keberanian dan kerja sama.
“Acara ini luar biasa, anak saya belajar banyak dan sangat menikmati pertunjukannya,” kata seorang ibu dengan wajah penuh kebanggaan.
Dengan D’Mus Enchantia, Universitas Pendidikan Indonesia tidak hanya melestarikan cerita rakyat, tetapi juga berhasil menunjukkan bahwa seni bisa menjadi media pembelajaran yang kreatif, relevan, dan menyenangkan bagi generasi muda.
Pagelaran ini membuktikan bahwa seni dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan serta pelestarian budaya melalui pendekatan yang edukatif.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Leli yang telah memberikan bimbingan yang luar biasa. Tanpa beliau, acara ini tidak akan bisa seindah ini,” ujar Thiana di akhir acara.
Kesuksesan D’Mus Enchantia membuka peluang besar untuk inovasi lebih lanjut dalam pengembangan seni berbasis pendidikan.