DPRD Jabar Tekankan Pentingnya Pengelolaan Sampah Mandiri untuk Mengurangi Beban TPA

DPRD Jabar Tekankan Pentingnya Pengelolaan Sampah Mandiri untuk Mengurangi Beban TPA

KAB.TASIK, TASIK.TV | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menekankan pentingnya pengelolaan sampah di masyarakat untuk mengurangi beban di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA). 

Salah satu masalah yang menjadi perhatian serius adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri.

Hal ini perlu diatasi agar sampah dapat diolah di lingkungan masyarakat dan hanya sebagian kecil yang dibuang ke TPA.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Neng Madinah terus berupaya memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah di hulunya.

Bunda Neng mengatakan bahwa isu pengelolaan sampah merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan harus mendapat perhatian serius pemerintah.

"Data dari Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat menunjukkan bahwa 60 persen sampah domestik atau rumah tangga menjadi penyebab pencemaran tertinggi di Jawa Barat," ucapnya saat dimintai tanggapan pada Selasa 14 Maret 2023.

Komposisi produksi sampah per hari mencapai 25.000 ton dengan 60 persen sampah organik dan 40 persen sampah anorganik.

"Tapi sekitar 40 persen sampah dapat ditangani dengan baik, sedangkan 60 persen masih belum dapat dikelola dengan baik," ungkapnya.

Menurut Neng Madinah bahwa kebanyakan sampah di masyarakat belum diolah dengan baik. Warga desa kebanyakan hanya membakar atau membuang sampah sembarangan.

"Hal ini menyebabkan kuantitas sampah selalu bertambah setiap tahun dan tempat pembuangan sampah akhir semakin menggunung," jelasnya.

Hal serupa terjadi di kawasan perkotaan, di mana produksi sampah terus meningkat setiap tahunnya sehingga jumlah sampah yang dibuang ke TPA semakin banyak padahal kapasitasnya terbatas.

Bunda Neng menekankan bahwa sampah bukan masalah sepele sehingga harus ditindak di hulunya.

"Tapi kita patut apresiasi kepada Pj Wali Kota Tasikmalaya yang fokus pada penanganan sampah, kita juga saksikan beberapa tempat pembuangan sampah ilegal sudah di tutup, tinggal masalah pada pengelolaanya saja," imbuhnya.

Menurut Bunda Neng, penanganan sampah harus dimulai dari hulunya, yakni dengan menata mind set masyarakat itu sendiri.