Elon Musk Memperkenalkan xAI: Perusahaan AI Baru Berusaha Memahami Rahasia Alam Semesta

TASIK.TV | Pada Rabu (12/7/2023), Elon Musk, yang juga merupakan CEO Tesla dan SpaceX, meluncurkan sebuah perusahaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) baru yang diberi nama xAI. Dikutip dari CNBC, tujuan Musk mendirikan perusahaan AI ini adalah untuk memahami sifat sebenarnya dari alam semesta.

xAI bertekad untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan AI lainnya seperti OpenAI, Google, dan Anthropic. Perusahaan rintisan ini dipimpin oleh salah satu co-founder bernama Greg Yang, yang menyatakan bahwa xAI akan mendalami matematika dan mengembangkan "teori segala sesuatu" untuk mendorong AI ke level yang lebih tinggi.

Tim di balik xAI terdiri dari para "alumni" dari perusahaan-perusahaan ternama seperti DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, Twitter, dan Tesla. Kolaborasi dengan X (Twitter), Tesla, serta perusahaan lainnya diumumkan sebagai bagian dari strategi untuk mencapai misi perusahaan.

Menariknya, sebelumnya, Musk telah mengubah nama Twitter menjadi "X Corp," yang menyebabkan asosiasi X dengan Twitter dalam pengumuman ini. Hal ini menciptakan perbincangan tentang keterlibatan Twitter dalam perusahaan AI baru ini.

Sementara xAI melangkah maju, Twitter, milik Elon Musk sendiri, menghadapi tantangan di masa depan. Persaingan dengan Meta, perusahaan teknologi yang baru-baru ini meluncurkan aplikasi saingan bernama Threads, menimbulkan ketidakpastian bagi Twitter. Threads berhasil mengumpulkan 100 juta akun baru dalam waktu kurang dari seminggu, sementara Twitter mengalami penurunan penggunaan yang signifikan.

Elon Musk tak jarang mengungkapkan pendapatnya di Twitter mengenai Threads, Meta, serta pemiliknya, Mark Zuckerberg, dengan beberapa sindiran yang terang-terangan. Saat industri teknologi terus berkembang, persaingan antarperusahaan semakin ketat, dan hadirnya xAI menambah dinamika perubahan dalam ekosistem AI dan teknologi secara keseluruhan.

xAI dipandang sebagai langkah ambisius dalam memahami kompleksitas alam semesta melalui pengembangan kecerdasan buatan. Dengan kolaborasi dan pengetahuan yang luas dari para anggotanya, perusahaan ini berpotensi menjadi pemain utama di industri AI. Namun, persaingan dengan pemain lain yang telah mapan seperti OpenAI dan Google akan menentukan langkah xAI dalam mencapai tujuannya.