News

Gapura Budaya Nusantara Dorong Pelestarian Budaya Lokal ke Sekolah Dasar Kota Tasikmalaya

561
×

Gapura Budaya Nusantara Dorong Pelestarian Budaya Lokal ke Sekolah Dasar Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Gapura Budaya Nusantara, sebuah organisasi penggiat budaya yang diketuai oleh Ki Sanca, mengadakan dua kunjungan penting pada Rabu, 15 Desember 2025.

Anggota inti organisasi tersebut diterima langsung oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H. Nanang Suhara, S.Pd., M.M., di ruang kerjanya.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melaporkan kegiatan budaya bertajuk Ngaringkid yang telah sukses dilaksanakan beberapa pekan sebelumnya di Jalan Baru Lingkar Utara Lanud Wiriadinata, Kota Tasikmalaya. Dalam pertemuan ini, Ki Sanca memaparkan berbagai hal terkait pagelaran budaya tersebut.

“Dengan telah dilaksanakannya Ngaringkid, kami berharap Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya dapat mendukung pelestarian kebudayaan lokal ini melalui program berkelanjutan.

Mereka ingin kebudayaan lokal, seperti seni bela diri, tari, dan Bahasa Sunda, dapat masuk ke Sekolah Dasar melalui program Kurikulum Merdeka.

“Para penggiat budaya dapat berperan aktif dalam mensosialisasikan kearifan lokal kepada peserta didik, baik melalui teori maupun praktik,” ujar Ki Sanca.

Menanggapi aspirasi tersebut, H. Nanang Suhara menyatakan dukungannya terhadap gagasan Gapura Budaya Nusantara. Ia menekankan pentingnya penguatan muatan lokal dalam pendidikan.

“Kegiatan bermuatan lokal seperti ini sangat penting untuk diperkenalkan kepada peserta didik agar mereka tidak kehilangan jejak sejarah budaya. Kami dari Dinas Pendidikan siap mendukung.

Namun, pihaknya meminta agar undangan untuk siswa menghadiri kegiatan semacam ini dilakukan saat hari efektif sekolah, bukan saat libur.

“Dengan demikian, mereka tidak terganggu menikmati hari liburnya, sekaligus tetap dapat mengikuti kegiatan budaya tanpa melanggar regulasi Kurikulum Merdeka,” papar H. Nanang Suhara.

Lebih lanjut, H. Nanang menekankan bahwa kebudayaan daerah adalah aset kultural yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Di tengah arus globalisasi, pelestarian kebudayaan lokal menjadi tantangan besar.

“Dalam era globalisasi, masuknya budaya asing menjadi tak terhindarkan, sehingga banyak generasi muda yang mulai mengabaikan kebudayaan daerahnya.

Jika hal tersebut dibiarkan, kebudayaan lokal akan menghadapi risiko penurunan yang serius.

“Oleh karena itu, lembaga pendidikan, khususnya sekolah, harus mengambil peran aktif dalam membimbing siswa untuk melestarikan budaya daerah,” pungkasnya.

Kunjungan ini menjadi langkah awal kolaborasi antara Gapura Budaya Nusantara dan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya dalam memperkuat peran budaya lokal dalam pendidikan.

Diharapkan, upaya ini dapat menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda.(Ryan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *