News

Julaeha Ditemukan Tak Bernyawa di Situ Cilangla, Niat Jalan-Jalan Berakhir Tenggelam

189
×

Julaeha Ditemukan Tak Bernyawa di Situ Cilangla, Niat Jalan-Jalan Berakhir Tenggelam

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Warga Kampung Situ, Desa Raksasari, Kecamatan Taraju, dibuat geger oleh penemuan sesosok jenazah perempuan yang mengapung di permukaan air Situ Cilangla, Rabu pagi 9 April 2025.

Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Edi Junda sekitar pukul 07.30 WIB, saat dirinya tengah mencari rumput di sekitar lokasi.

“Ketika sedang berjalan, saksi melihat ada tubuh manusia mengambang dengan posisi kepala mengarah ke dalam air,” ungkap Kapolsek Taraju, AKP Ali Mustofa.

Sontak, Edi langsung memberitahukan warga lainnya, dan laporan pun segera disampaikan ke pihak Polsek Taraju.

Tak butuh waktu lama, aparat kepolisian yang dibantu warga langsung melakukan proses evakuasi jenazah dari danau ke daratan.

Ketika diperiksa oleh tim medis, diketahui bahwa korban sudah tidak bernyawa. Saat ditemukan, korban mengenakan daster berwarna ungu.

Identitas jenazah kemudian diketahui sebagai Julaeha (66), warga setempat yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.

Menurut keterangan pihak keluarga, Julaeha memiliki kebiasaan berjalan-jalan di sekitar Situ Cilangla, biasanya dengan pengawasan dari keluarga.

“Sebelumnya, pada Senin, 7 April 2025 pukul 09.00 WIB, korban sempat dirawat di Puskesmas Taraju karena mengeluhkan pusing dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Kemudian pada Selasa pagi 8 April 2025, dirinya pulang dari perawatan,” jelas Kapolsek.

Namun, pada Rabu pagi, korban diduga keluar rumah tanpa pengawasan dan berjalan menyusuri pinggiran danau. Diduga, korban terpeleset hingga jatuh ke air tanpa ada yang sempat melihat atau menolong.

Hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan adanya luka mencurigakan pada tubuh korban. Polisi menyimpulkan bahwa penyebab kematian murni karena tenggelam.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau unsur pidana. Pihak keluarga pun sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan memutuskan untuk tidak melakukan autopsi,” pungkas AKP Ali Mustofa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *