Kesepian, Ayah di Tasik Tega Cabuli Anak Angkat Berumur 10 Tahun

Kesepian, Ayah di Tasik Tega Cabuli Anak Angkat Berumur 10 Tahun

TASIK.TV | Kapolres Tasikmalaya, AKBP Bayu Catur Prabowo, mengungkapkan kejadian tragis tindak pidana anak yang terjadi pada di kp. Cipaku Desa Sukamulih, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya.

"Korban, saudari ZS yang berusia 10 tahun dan berada di kelas 6 SD, merupakan anak asuh tersangka JS, seorang pedagang berusia 58 tahun. JS telah tinggal bersama korban sejak kelas 3 SD, setelah dibawa dari rumah kakek korban di kp. Ciseuri Desa Bojong Banjarwangi, Kabupaten Garut. Hal ini terjadi karena orang tua korban bercerai dan tidak mengetahui keberadaannya," ungkap Kapolres saat Press Rilis di Mako Polres Tasikmalaya pada Rabu 24 Januari 2024.

Tersangka JS, yang diketahui sebagai ayah angkat korban, melakukan aksi bejat di rumahnya dengan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual, mengancam akan membunuh sambil mengasah goloknya.

"Peristiwa ini berulang pada 17 Januari 2024, pukul 23.45 WIB. Korban berhasil merekam video secara diam-diam dengan handphonenya untuk digunakan sebagai bukti," terang Kapolres.

Korban, yang tidak tahan dengan perlakuan tak terhitung jumlahnya, melarikan diri dan mencari bantuan. Setelah mendapatkan bukti, korban melaporkan kejadian ini kepada polisi.

Motif dari tindakan keji ini diduga berasal dari kesepian tersangka yang ditinggal istri.

Barang bukti yang diamankan oleh polisi meliputi 1 buah raport sekolah korban, 1 buah golok dan batu asah, 1 buah flashdisk berisi video kekerasan seksual tersangka, serta pakaian korban dan tersangka.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 81 atau 82 UU RI no. 35 tahun 2014 tentang tindak pidana perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara

Komisioner KPAID Asep Nurjaeni menyatakan fokus pihaknya pada pemulihan psikologi korban. Selain itu, pihak KPAID juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menentukan nasib masa depan korban.

"Untuk sementara anak itu sudah kami amankan dan kami akan fokus untuk pemulihan psikologinya," ujarnya.