Lomba Showcase Proyek Perkembangan Moral, Agama, Sosial, dan Emosional sebagai Wadah Mengasah Keterampilan Mahasiswa Abad 21

Lomba Showcase Proyek Perkembangan Moral, Agama, Sosial, dan Emosional sebagai Wadah Mengasah Keterampilan Mahasiswa Abad 21

TASIK.TV| Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya menggelar Lomba Showcase Proyek Perkembangan Moral Agama Sosial Emosional yang menggabungkan mini riset dan kolaborasi tim untuk menghasilkan solusi inovatif di bidang pendidikan anak usia dini pada Kamis, 30 Mei 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan abad-21 mahasiswa, terutama dalam berpikir kritis dan bekerja dalam tim, sesuai dengan falsafah "silih asah, asih, asuh".

Empat tim mahasiswa ditugaskan untuk melakukan mini riset di empat sekolah yang berbeda. Setiap tim terdiri dari kelompok-kelompok yang fokus pada aspek berbeda: akar masalah, kebijakan guru, kebijakan kelas, dan tindakan. Melalui pendekatan ini, mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis berbagai masalah yang dihadapi dalam perkembangan moral, agama, sosial, dan emosional anak usia dini.

"Tujuan dari proyek ini adalah tidak hanya untuk memberikan manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga untuk program studi. Hasil karya yang dihasilkan dari penelitian ini akan di-HKI-kan, sehingga memberikan keuntungan jangka panjang bagi pengembangan akademik dan praktis," ujar Purwati, M.Pd. Dosen Pengampu Mata Kuliah Perkembangan Sosial, Emosional, Moral dan Agama AUD.

Setiap kelompok bekerja intensif untuk mengumpulkan data dari lapangan, menganalisis kebijakan yang ada, serta merumuskan tindakan yang dapat diimplementasikan. Hasil dari riset ini dipresentasikan dalam sebuah showcase.

Kelompok Akar Masalah bertugas untuk mengidentifikasi permasalahan mendasar yang dihadapi oleh sekolah dalam mendukung perkembangan moral, agama, sosial, dan emosional anak-anak. Kelompok Kebijakan Guru mengevaluasi dan menganalisis kebijakan yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Kelompok Kebijakan Kelas mengkaji bagaimana aturan dan prosedur di kelas mempengaruhi perkembangan anak. Terakhir, Kelompok Tindakan menyusun rencana aksi yang praktis dan efektif untuk mengatasi masalah yang ditemukan.

"Saya merasa sangat bangga dengan hasil kerja keras tim kami. Kami tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga langsung terjun ke lapangan untuk melihat bagaimana implementasinya. Ini benar-benar mengasah keterampilan berpikir kritis kami," kata Siti Huzaimah, salah satu mahasiswa peserta lomba.

Output dari penelitian ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi praktis bagi sekolah yang menjadi objek penelitian, tetapi juga akan dipatenkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dengan demikian, proyek ini memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi mahasiswa, program studi, dan dunia pendidikan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk berpikir kritis tetapi juga bekerja sama dalam tim. Filosofi "silih asah, asih, asuh" diterapkan untuk menciptakan "super tim" yang solid, di mana setiap anggota saling mendukung dan mengembangkan kemampuan satu sama lain.

"Pengalaman ini sangat berharga bagi kami. Kami belajar bagaimana bekerja sama dalam tim, mengasah kemampuan analitis, dan yang terpenting, memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan anak usia dini," tambah Siti Huzaimah.

Dengan keberhasilan Lomba Showcase Proyek Perkembangan Moral Agama Sosial Emosional ini, Program Studi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan keterampilan mahasiswa yang relevan dengan tantangan abad-21, serta memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.