Manuver Politik dan Spekulasi Koalisi, PKS-PKB Siapkan H Yadi dan H Wahid di Pilkada Kota Tasik 2024

Manuver Politik dan Spekulasi Koalisi, PKS-PKB Siapkan H Yadi dan H Wahid di Pilkada Kota Tasik 2024

TASIK.TV | Duet figur berlatar belakang pengacara dan politisi PKS, yaitu H. Yanto Oce dari PPP dan Dede Muharam dari PKS, dinilai menjadi alternatif pilihan masyarakat jika mendapatkan restu dari DPP PKB maupun PKS saat pendaftaran bulan Agustus nanti.

Manuver politik yang dilakukan oleh H. Yanto Oce dalam suasana silaturahmi Idul Fitri 1445 H dengan Dede Muharam telah memicu spekulasi baru seputar kemungkinan kolaborasi mereka. Saat dihubungi pada malam Senin, 13 April 2024, Ketua DPC PKB H. Wahid S.Ag dan Ketua DPD PKS H. Yadi Mulyadi SH menganggap wajar munculnya spekulasi semacam itu menjelang Pilkada, terutama karena belum ada pasangan resmi yang mendeklarasikan diri.

"Hal ini merupakan dinamika yang wajar, dan spekulasi semacam itu selalu muncul atau sengaja dimunculkan menjelang kontestasi Pilkada. Tetapi tentu PKS maupun PKB memiliki mekanisme dan etika yang harus diikuti sebelum pasangan koalisi ini diusulkan ke DPP PKS dan PKB," ujar H. Yadi.

H Yadi menegaskan bahwa PKS akan menghormati proses penjaringan yang segera dibuka di PKB, mitra koalisinya.

"Kalkulasi harus matang dan terukur, karena Kami tidak hanya ingin menjadi peserta, tetapi membidik kemenangan," katanya.

Selain pasangan tersebut, opsi untuk menggandeng sosok Yadi-Wahid, Dede-Wahid, atau sebaliknya, terus menjadi perbincangan di tim koalisi.

Sekretaris DPD PKS Agus Sugiarto, MM, pada Selasa, 14 April 2024, mengkonfirmasi bahwa duet Ustad Yadi H. Wahid atau ustad Dede Muharam dan H. Wahid bisa saling melengkapi dalam memimpin Pemkot Tasikmalaya ke depan.

"Opsi-opsi seperti itu sedang kami telaah, dan kami terbuka untuk bergabung dengan poros manapun yang memiliki pandangan serupa dan peluang kemenangan yang lebih besar," kata Agus.

Namun, jika ada kandidat yang mempertimbangkan salah satu kader PKS, Agus menyatakan rasa syukur. Namun, jika kandidat tersebut di luar gerbong koalisi atau berasal dari Yanto Oce, Pengurus DPC PPP, tentu diperlukan komunikasi dan koordinasi dengan mitra koalisi.

"Kecuali gerbong tempat Yanto Oce berada juga dapat bergabung. Koalisi PKB-PKS masih sangat fleksibel dan terbuka untuk bekerja sama dalam mewujudkan harapan baru bagi kota Tasikmalaya," kata Agus.

H. Wahid juga menyatakan bahwa semua kemungkinan dalam politik selalu terbuka. Desk Pilkada PKB baru akan membuka penjaringan bakal calon walikota/wakil walikota awal bulan Mei nanti.

"Kita akan melihat siapa figur yang menunjukkan keseriusan untuk mendaftar ke kami," kata Wahid.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan duetnya dengan Yadi, Wahid atau Yadi menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang mustahil. Tentang siapa yang akan berada di posisi Z-1 atau Z-2, Wahid dan Yadi hanya tersenyum.

"Secara usia, Ustad Yadi lebih senior. Tetapi karena namanya adalah Wahid, maka yang tepat untuk Z-1 seharusnya saya," kata Wahid dengan canda.

Sebaliknya, Yadi merasa seharusnya ia yang mendapatkan kursi Z-1, mengacu pada jumlah suara PKS yang lebih besar dari PKB. "Meskipun namanya bukan Wahid dan berdasarkan hasil Pileg, sebaiknya calon dari PKS yang menempati Z-1," kata Yadi sambil tertawa.

Namun, apapun keputusan yang diambil nantinya, mereka sepakat untuk bekerja sama dalam Pilkada dengan tujuan mencetak sejarah dan meraih kemenangan.