Marak Pungli, Anggota DPRD Jabar Ini Dorong KPK dan Polri Benahi Pengawasan Internal

Marak Pungli, Anggota DPRD Jabar Ini Dorong KPK dan Polri Benahi Pengawasan Internal

TASIK.TV | Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polisi Repubik Indonesia (Polri) didorong melakukan evaluasi terhadap pengawasan internal. 

Evaluasi penting dilakukan menyusul adanya kasus pungutan liar (Pungli) dan penipuan oleh oknum internal yang mencederai dua instansi penegak hukum tersebut.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Hj Neng Madinah mengatakan, pimpinan KPK harus menindak tegas oknum anggotanya yang terlibat praktik pungli dalam rumah tahanan (Rutan) KPK. Ia mengaku kaget dan prihatin atas Pungli yang terjadi.

"Sulit dinalar dengan logika sehat, jika di KPK yang bertugas untuk memberantas korupsi, ternyata ditemukan tindakan penyimpangan, pungutan liar yang dilakukan oleh pegawainya," kata Bunda, Jumat 23 Juni 2023.

Dewan Pengawas (Dewas) KPK menemukan dugaan praktik pungli di dalam Rutan KPK yang nilainya mencapai Rp 4 Miliar. Pungli tersebut diduga terjadi pada Desember 2021 sampai Maret 2022.

Bunda Neng mengatakan, dugaan praktik pungli di dalam Rutan KPK masuk dalam kategori petty corruption atau korupsi berskala kecil yang dilakukan oleh pejabat publik yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.

"Namun sekecil apapun, korupsi tetaplah korupsi. Meskipun petty corruption, tidak boleh ada toleransi sedikitpun apalagi dilakukan oleh penegak hukum khususnya KPK dan juga di lingkungan KPK," tuturnya.

Peristiwa ini dinilai telah mencoreng wajah KPK sebagai lembaga anti rasuah andalan masyarakat. 

"Kejadian ini berpotensi melahirkan ketidakpercayaan dari masyarakat yang selama ini telah mendukung KPK dalam memberantas korupsi," pungkasnya.