OVOC Harus Disinergikan dengan Desa Digital dan Petani Milenial

OVOC Harus Disinergikan dengan Desa Digital dan Petani Milenial

TASIK.TV | Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Neng Madinah menilai program One Village One Company (OVOC) harus disinergikan dengan berbagai program pembangunan desa lainnya, seperti program Desa Digital.

Anggota dewan dari daerah pemilihan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya ini mengatakan jika program desa digital di Jabar terus berkembang, maka begitupun dengan program OVOC.

Di era digital ini, katanya, dunia usaha selalu berjalan searah dengan digitalisasi.

"Kami mempertanyakan sinergitas antara program Desa Digital dan program OVOC. Karena masih banyak desa di Jawa Barat belum betul-betul merata dalam program OVOC padahal seharusnya dengan program Desa Digital, pencapaian OVOC bisa optimal," kata Neng Madinah Senin 10 April 2023.

Ia menuturkan bila program Desa Digital dan OVOC dijalankan seiring, maka akan mengurangi urbanisasi dan lebih banyak generasi muda yang tinggal di desa untuk mengembangkan desanya.

"Potensi desa-desa mandiri yang sesuai dengan potensi desanya masing-masing di Jawa Barat akan lebih banyak lagi," ucapnya.

Integrasi OVOC dengan Desa Digutal, katanya, tentunya harus didorong oleh upaya Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika untuk terus mengurangi desa tanpa internet atau blank spot.

Berdasarkan data 2022, dari jumlah total 5.312 desa di Jabar hingga saat ini sebanyak 359 desa masih dikategorikan sebagai desa blank spot.

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mengurangi desa blank spot, selain bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari beberapa Internet Service Provider (ISP), juga dari APBN maupun program BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Ia berharap, sisa desa yang masih masuk dalam kategori desa blank spot bisa terselesaikan pada tahun 2003 atau sebelum berakhir masa jabatan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum.

"Program Desa Digital, sebagai bagian dari program strategis Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa) menjadikan Jawa Barat sebagai Provinsi Digital bisa sepenuhnya terealisasi Jabar zero blank spot," jelasnya.

Selain itu Bunda Neng Madinah menilai program One Village One Company (OVOC) juga harus disinergikan dengan program Petani Milenial. Dengan demikian, realisasi dua program ini dapat saling mendukung sehingga kesejahteraan masyarakat di desa dapat lebih cepat tercapai.

Politisi perlambang kabah itu menilai kawasan desa di Jawa Barat sangat identik dengan pertanian. Namun di sisi lain, masih identik dengan ketertinggalan di berbagai bidang perekonomian. 

"Jawa Barat identik dengan pertanian. Seharusnya tumbuhnya program Petani Milenial juga akan signifikan dengan program Desa Digital dan OVOC, bila memang program-progran tersebut terintegrasi dengan baik," tuturnya.

Neng Madinah mengatakan masih banyak masyarakat, khususnya pemuda di desa yang membutuhkan bantuan pemerintah untuk meningkatkan usaha mereka. Diharapkan, mereka tersentuh program Petani Milenial, Desa Digital, dan OVOC.

Baca juga: Hj Neng Madinah Sambut Baik Penerbangan Haji dan Umroh di BIJB