Papeditas Buka Puasa Bersama dan Dorong Keterlibatan Penyandang Disabilitas dalam Dunia Kerja
TASIK.TV | Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas), yang merupakan gabungan dari berbagai komunitas di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyelenggarakan acara buka bersama bagi 800 penyandang disabilitas dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Acara ini berlangsung di Ruang Ide, Kota Tasikmalaya, pada Kamis, 28 Maret 2024. Para penyandang disabilitas terlihat ceria berbaur dan berinteraksi dengan sesama penyandang disabilitas, didampingi oleh para ibu atau anggota keluarga lainnya.
Kegiatan ini telah menjadi tradisi setiap tahun sejak tujuh tahun yang lalu, dengan dana yang terbatas dari para pegiat komunitas serta dukungan dari beberapa perusahaan yang peduli, salah satunya Mc Donald. Inisiatif ini membawa dampak positif, memberikan kesempatan bagi para alumni Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk bekerja di beberapa perusahaan terkenal dengan bantuan dari pegiat komunitas dan jaringan usahanya.
"Hal ini bermula dari kepedulian terhadap penyandang disabilitas oleh pegiat komunitas di Tasikmalaya. Tujuannya adalah agar mereka dapat terlibat dalam silaturahmi dan memiliki prospek masa depan yang lebih baik setelah menyelesaikan pendidikan di SLB," jelas Harniwan Obech, tokoh pegiat komunitas Tasikmalaya sekaligus pendiri Papeditas.
Menurut Obech, kerjasama yang baik dengan beberapa perusahaan telah memungkinkan sejumlah alumni penyandang disabilitas untuk bekerja di Mc Donald dan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, Papeditas terus menjalin kerjasama dengan lembaga dan perusahaan untuk memberikan kesempatan kepada para alumni SLB untuk bekerja.
"Dalam berbagai kegiatan ini, fokus utama kami adalah menciptakan output yang bermanfaat. Kami berupaya agar para alumni SLB dapat diterima bekerja dengan keterampilan yang memadai. Untuk itu, kami terus berkoordinasi dengan perusahaan," tambah Obech.
Meskipun demikian, Obech menyatakan bahwa belum ada perhatian langsung dari pemerintah, terutama Dinas Sosial atau Kementerian Sosial, terhadap kegiatan ini. Namun demikian, dukungan dari berbagai perusahaan seperti Mc Donald, Cafe Ruang Ide, dan lainnya, telah memberikan suport yang sangat berarti bagi penyandang disabilitas.
"Pada awalnya, acara ini adalah hasil dari diskusi antara pegiat komunitas di Tasikmalaya dengan SLB di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Kami mengadakan acara semacam ini sebagai upaya pendidikan vokasional dan sebagai wadah untuk menunjukkan kreativitas dan prestasi para penyandang disabilitas di luar kurikulum pendidikan," jelasnya.
Obech berharap agar ke depannya, lebih banyak pihak, terutama Kementerian Sosial, dapat memberikan perhatian terhadap nasib masa depan penyandang disabilitas.
"Semua ini bukan sekadar acara buka bersama, tetapi selama ini banyak penyandang disabilitas di Tasikmalaya yang telah mencapai prestasi," ujarnya.
Di samping itu, Kepala Sekolah SLB di Kota Tasikmalaya, Aris, menyambut baik peran yang dimainkan oleh pegiat komunitas dalam memperhatikan masa depan penyandang disabilitas. Ia berharap bahwa upaya ini akan membantu para alumni mendapatkan pekerjaan yang layak dan dapat hidup mandiri di masa depan.
Luncurkan Buku Hasil Karya Penyandang Disabilitas
Dalam acara tersebut, para siswa penyandang disabilitas menampilkan berbagai bakat, mulai dari menyanyi hingga bermain alat musik. Selain itu, Desida Rohmatul Fadillah (18), seorang penulis buku penyandang disabilitas asal Gunung Kondang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, meluncurkan buku keduanya berjudul "I'Am".
Desida, yang sejak kecil menderita cerebral palsy, berhasil menulis buku dengan menggunakan kedua kakinya pada ponsel. Buku pertamanya, berjudul "Si Gadis Cacat", telah diterbitkan sebelumnya. Desida bercita-cita menjadi seorang penulis untuk membantu ibunya yang selama ini berjuang membesarkannya.
Meskipun mengalami kesulitan tumbuh kembang sejak kecil, semangat
Baca juga: McDonald's Djuanda Tasikmalaya Mengaji dan Buka Puasa Bersama Penyandang Disabilitas Tuna Netra