TASIK.TV | Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, S.T., M.BA., menutup secara resmi pelatihan barista yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikmalaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan menekan angka pengangguran.
Menurut Viman, pelatihan barista dipilih karena tren kedai kopi terus meningkat di seluruh Indonesia, termasuk di Tasikmalaya. Ia menilai pelatihan tersebut dapat menjadi bekal bagi peserta untuk memiliki keahlian sekaligus peluang membuka usaha.
“Tren kedai kopi sedang naik, sehingga diperlukan kompetensi mulai dari skill, pengetahuan kopi, penguasaan alat, hingga sedikit bantuan modal. Kami ingin para peserta nantinya dapat membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja baru,” kata Viman dalam sambutannya.
Dari total 138 pendaftar, Disnaker menyeleksi menjadi 70 peserta, dan akhirnya terpilih 20 peserta terbaik yang dinilai memiliki potensi untuk menjadi barista profesional maupun pengusaha kedai kopi mandiri.
Selain menciptakan lapangan kerja, Viman juga berharap para barista ini dapat menjadi duta Kota Tasikmalaya pada ajang kompetisi regional dan nasional. Menurutnya, sektor food and beverage kini menjadi salah satu sumber potensial Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang perlu dioptimalkan.
“Pertumbuhan kedai kopi kita termasuk tinggi secara nasional. Maka iklim usaha harus ramah investasi, izin dipermudah, dan kita dorong juga promosi makanan olahan khas daerah. Selain itu, kepatuhan dalam membayar pajak juga penting untuk mendukung PAD,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Tasikmalaya, Dudi Holidi, menjelaskan bahwa pelatihan barista ini merupakan respons terhadap aspirasi masyarakat yang menginginkan pelatihan kerja berbasis tren industri.
“Selain barista, Disnaker juga melatih keterampilan menjahit, memasak, hingga membuat kue. Tahun ini kami memiliki 500 peserta pelatihan, dan 100 di antaranya sudah bekerja atau membuka usaha sendiri,” ungkap Dudi.
Ia menambahkan, Disnaker menargetkan hasil pelatihan dapat langsung terserap pasar kerja, termasuk membuka peluang di berbagai kafe yang terus berkembang di Kota Tasikmalaya.