Pemberdayaan Perempuan dan Pencegahan KDRT, Harapan dan Aksi Bunda Neng di Jawa Barat

Pemberdayaan Perempuan dan Pencegahan KDRT, Harapan dan Aksi Bunda Neng di Jawa Barat

TASIK.TV | Di Jawa Barat, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang memposisikan perempuan dan anak sebagai korban cukup tinggi. Anggota DPRD Jabar, Hj Neng Madinah atau akrab disapa Bunda Neng, berharap agar KDRT dapat terus dicegah melalui penyampaian edukasi yang efektif kepada warga, terutama dalam pemahaman yang diatur dalam Perda Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan.

Hal ini disampaikan oleh Bunda Neng ketika membahas peraturan daerah tersebut, yang juga bertepatan dengan Hari Perempuan Indonesia pada tanggal 9 Maret 2024.

"Belakangan ini, sejumlah media sering menyoroti kasus-kasus tindak kekerasan, termasuk dalam rumah tangga. Kebanyakan korban kekerasan dalam rumah tangga adalah perempuan dan anak," ujarnya.

"Kami berharap Perda yang disahkan pada tahun 2023 ini dapat mengurangi dan mencegah kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, termasuk pelecehan dan perdagangan manusia," lanjut Neng Madinah.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Bunda Neng, menyusun perda ini dengan harapan dapat memberikan perlindungan dan sarana bagi perempuan untuk mengaktualisasikan dirinya dalam masyarakat.

"Selain itu, agar perempuan mendapatkan jaminan terhadap pemenuhan hak-hak dan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Jika perempuan memiliki daya, maka dia dapat bertahan tanpa harus mencari pekerjaan ke mana-mana. Pemberdayaan dari sisi ekonomi juga kami kolaborasikan dengan pemerintah daerah," papar Neng Madinah.

Menurut anggota Komisi V DPRD Jabar ini, pemberdayaan dan perlindungan perempuan adalah proses sistematik yang melibatkan berbagai aspek lingkungan keluarga dan pemangku kepentingan secara terpadu dan berkelanjutan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dan pengawasan.

"Harapannya, Perda ini dapat mendorong semangat keluarga untuk menjaga agar para perempuan mampu secara emosional dan rasional dalam upaya mewujudkan potensi-potensi diri mereka dalam segala aspek, tanpa adanya penekanan terhadap perbedaan gender," ungkap wakil rakyat Jabar dari daerah pemilihan Kota Kabupaten Tasikmalaya ini.