Pimpin Elektabilitas, Anies-Muhaimin Berpotensi Menang di Putaran Kedua Pilpres 2024

Pimpin Elektabilitas, Anies-Muhaimin Berpotensi Menang di Putaran Kedua Pilpres 2024

TASIK.TV | Survei Litbang Tasik TV mencatat adanya peningkatan elektabilitas dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Pasangan ini dinilai memiliki peluang besar untuk memenangkan putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Peluang Anies-Muhaimin untuk menang pada putaran kedua sangat besar," kata Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.

Menurut Jamiluddin, kemenangan pasangan Anies-Muhaimin dapat tercapai jika pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD kalah di putaran pertama, dan kemudian pendukung mereka beralih mendukung pasangan Anies-Muhaimin.

"Kalkulasi ini tentu saja dapat terwujud apabila Pilpres berlangsung secara jujur dan adil. Jika tidak, maka kalkulasi tersebut dengan sendirinya menjadi tidak berlaku," ujar Jamiluddin.

Sementara itu, Jamiluddin juga menilai peluang pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk menang. Salah satu faktornya adalah jika pendukung Ganjar-Mahfud banyak yang memilih untuk golput karena mereka tidak mendukung Prabowo-Gibran maupun Anies-Muhaimin.

"Jika situasi ini terjadi, maka Prabowo-Gibran berpotensi besar untuk memenangkan putaran kedua," tambah Jamiluddin.

Survei Litbang Kompas mencatat bahwa elektabilitas pasangan AMIN lebih tinggi dibandingkan dengan Ganjar-Mahfud. Selain itu, pasangan AMIN mendekati elektabilitas Prabowo-Gibran.

"Jika tren kenaikan elektabilitas Anies-Muhaimin terus meningkat, maka keterpilihan pasangan AMIN berpeluang mendekati Prabowo-Gibran. Hal ini dapat menyulitkan Prabowo-Gibran untuk memperoleh suara minimal 50 plus 1," jelas Jamiluddin.

Survei Litbang Kompas mencatat bahwa pasangan Prabowo-Gibran memiliki tingkat keterpilihan sebesar 39,3 persen, sementara Anies-Muhaimin mendapat 16,7 persen dan Ganjar-Mahfud sebanyak 15,3 persen.

Survei Litbang Kompas dilakukan pada periode 29 November hingga 4 Desember 2023. Jajak pendapat ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi.

Tingkat kepercayaan dari metode survei tersebut mencapai 95 persen, dengan margin of error sekitar 2,65 persen.