TASIK.TV | Sejumlah warga di Desa Kamulyan dan Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, dilaporkan mengalami gejala penyakit yang belum diketahui penyebabnya. Mereka merasakan demam tinggi, pusing, nyeri otot, hingga kesulitan berjalan.
Kondisi yang telah berlangsung hampir sepekan ini membuat masyarakat sekitar merasa cemas. Laporan terkait kasus ini sudah disampaikan ke Puskesmas Manonjaya, dan hingga kini tercatat sekitar 40 orang mengalami keluhan serupa.
Tindak Lanjut Pemerintah Desa
Kepala Desa Kamulyan, Jajang Jamara, menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Manonjaya untuk meminta tim kesehatan memeriksa kondisi warga secara langsung.
“Beberapa hari yang lalu, saya hadir di acara pernikahan warga, dan dari sana saya mendapatkan informasi bahwa banyak warga yang sakit,” ungkap Jajang pada Rabu (22/1/2025).
Menurut Jajang, hingga saat ini, terdapat 37 warga Desa Kamulyan yang melaporkan mengalami gejala tersebut.
“Penyebabnya belum diketahui pasti. Namun, warga sempat menyebut adanya riwayat chikungunya di masa lalu. Saat ini mereka sudah mendapatkan penanganan medis, dan kami masih menunggu hasil pemeriksaan resmi,” tambahnya.
Warga di Desa Gunajaya Juga Terkena Dampak
Gejala serupa juga dilaporkan oleh warga Desa Gunajaya. Berdasarkan data dari Puskesmas Manonjaya, terdapat 10 warga desa tersebut yang mengalami kondisi yang sama.
Kepala Puskesmas Manonjaya, Mia Shopia, menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Tim kami telah melakukan pemeriksaan lingkungan, rapid test, serta pemeriksaan langsung kepada pasien. Kami juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Mia.
Dugaan Penyakit Masih Diselidiki
Berdasarkan gejala yang dialami warga, dugaan awal mengarah pada penyakit chikungunya. Namun, hasil pemeriksaan laboratorium belum bisa memastikan hal tersebut.
“Untuk memastikan penyebabnya, kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis yang lebih menyeluruh,” kata Mia.
Tim dokter dari Dinas Kesehatan juga telah melakukan rapid test chikungunya terhadap sejumlah pasien di Desa Kamulyan. Namun, hasil tes tersebut menunjukkan bahwa para pasien tidak terinfeksi chikungunya.
“Gejalanya memang mirip, tetapi hasil rapid test menunjukkan negatif untuk chikungunya,” jelas dr. Anggi Dewi Setiawati, salah satu dokter yang menangani kasus ini.
Langkah Lanjutan
Tim kesehatan akan terus melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti penyakit ini, termasuk memantau keberadaan jentik nyamuk di lingkungan warga. Dalam pemeriksaan awal, ditemukan banyak wadah bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Puskesmas Manonjaya mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan segera melapor jika mengalami gejala serupa. Langkah pencegahan, seperti pemberantasan sarang nyamuk, sangat penting untuk dilakukan guna mencegah kemungkinan penyebaran penyakit.