Seruan Forum Komunikasi Putra Ajengan Tasikmalaya: Pilih Pemimpin Berkemampuan Baca Alquran

Seruan Forum Komunikasi Putra Ajengan Tasikmalaya: Pilih Pemimpin Berkemampuan Baca Alquran

TASIK.TV | Forum Komunikasi Putra Ajengan Tasikmalaya, sebuah organisasi yang memiliki pengaruh dalam masyarakat, mengeluarkan seruan dan mengirim surat khusus kepada seluruh calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilu 2024.

Seruan tersebut menekankan pentingnya pemilih memilih calon yang memiliki kemampuan membaca kitab suci agamanya, terutama Alquran.

Menurut Koordinator Forum Komunikasi Putra Ajengan Tasikmalaya, Cep Lutfi Abdul Aziz, dalam konteks Pancasila, kemampuan membaca Alquran menjadi wujud kesesuaian calon presiden dan calon wakil presiden dalam menjalankan Sila Pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

Cep Lutfi menegaskan bahwa calon yang tidak mampu membaca Alquran tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

"Pancasila adalah filosofi grondslag," ujar Aziz, mengutip kata-kata Soekarno, sang proklamator. "Ini mengimplikasikan bahwa nilai-nilai filosofis dalam Pancasila menjadi dasar bagi semua hukum yang berlaku di Indonesia," ungkapnya kepada awak media, Jumat (9/2/2024).

Aziz juga merujuk pada Pasal 29 ayat 2 dan 3 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menegaskan bahwa warga negara yang baik adalah yang beragama dan berketuhanan dengan baik pula.

Oleh karena itu, menurut Aziz, calon presiden dan calon wakil presiden harus menjadi teladan dalam mewujudkan Manusia Pancasila, terutama dalam menjalankan Sila Pertama.

"Dalam Pemilu 2024, takdir menunjukkan bahwa calon presiden dan calon wakil presiden dari ketiga pasangan adalah beragama Islam," tambah Aziz.

Sebagai konsekuensinya, Forum Komunikasi Putra Ajengan Tasikmalaya mengundang semua calon presiden dan calon wakil presiden dari ketiga pasangan untuk datang ke Tasikmalaya dan diuji kemampuan membaca Alquran.

Forum Komunikasi Putra Ajengan Tasikmalaya tetap berprinsip teguh pada pendiriannya bahwa pentingnya memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan Pancasila untuk keberlangsungan negara.

Seruan ini diharapkan dapat menjadi pemikiran dalam memilih pemimpin yang tepat untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.