TASIK.TV | Hangatnya suasana Minggu pagi di Jalan Sukarindik, Kota Tasikmalaya, berubah semarak dengan hadirnya Shades of Blue Coffee and Eatery.
Tak sekadar menjadi tempat baru bagi penikmat kopi dan kuliner, peluncuran kedai ini justru berkembang menjadi ruang kolaborasi dan pertukaran gagasan antara generasi muda dan para pemimpin daerah.
Acara yang digelar pada Ahad 9 November 2025 itu menjadi momentum langka, karena dihadiri dua kepala daerah Tasikmalaya sekaligus: Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi dan Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin.
Keduanya hadir bersama sejumlah tokoh politik lintas partai untuk mendukung langkah tiga anak muda kreatif di balik berdirinya Shades of Blue — Rizki, Naufal, dan Fahmi — yang dikenal dengan sebutan “Tiga Anak Muda Berbahaya”.
Kecerdikan ketiganya dalam mengundang pengusaha sukses asal Tasikmalaya, H. Amir Mahpud, turut menjadi magnet tersendiri. Tokoh yang dikenal memiliki jejaring luas di tingkat nasional itu datang langsung dari Jakarta, sekaligus menjadi pemantik kehadiran berbagai figur penting dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Kolaborasi, Konsistensi, dan Dorongan Ekonomi Lokal
Dalam sambutannya, Wali Kota Viman Alfarizi menyambut positif kehadiran Shades of Blue yang mengusung konsep estetik, nyaman, dan menyajikan pemandangan Gunung Sawal. Ia berharap tempat ini menjadi wadah lahirnya ide-ide baru untuk menggerakkan perekonomian Tasikmalaya.
Sementara itu, H. Amir Mahpud menilai inisiatif tiga anak muda tersebut patut diapresiasi karena mampu melahirkan peluang usaha dan membuka lapangan kerja baru.
“Yang terpenting dalam berusaha adalah konsistensi, atau istiqamah. Semoga semangat mereka bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lain di Tasikmalaya,” ujar Amir.
Kehadirannya di Tasikmalaya juga menjadi ajang silaturahmi bersama para sahabat dan kolega politiknya, antara lain Ketua DPRD H. Aslim, Wakil Ketua DPRD H. Heri Ahmadi, Ketua DPD PKS Agus Sugiarto, Ketua Fraksi PPP Riko Restu Wijaya, Bendahara Partai Umat Jeni Jayusman, Ketua Fraksi Gerindra Andi Warsandi, serta sejumlah anggota legislatif dari kota dan kabupaten.
Dari Kedai Kopi Menuju Ruang Diskusi dan Kolaborasi
Salah satu komisaris Shades of Blue, H. Yadi Mulyadi, berharap kedai tersebut tak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga berperan sebagai ruang sosial.
“Kami ingin tempat ini bermanfaat bagi masyarakat. Alhamdulillah saat ini sudah merekrut sekitar 40 tenaga kerja. Ke depan, kami ingin menjadikan Shades of Blue sebagai ruang diskusi untuk mencari solusi kemajuan Tasikmalaya,” ujarnya yang juga dikenal sebagai pembina Ponpes At-Taufik Al-Islamy Batara.
Sementara itu, Rizki, Chief Operating Officer Shades of Blue, mengaku bersyukur atas antusiasme masyarakat dan para tokoh yang hadir.
“Kami menyediakan ruang pertemuan, area outdoor untuk nobar, serta panggung mini bagi musisi Tasikmalaya agar bisa tampil dan berekspresi. Kami juga tengah menjajaki kerja sama dengan UMKM agar produknya bisa dipasarkan di sini,” ungkapnya.
Dengan konsep coffee and eatery yang menggabungkan keindahan desain, cita rasa kuliner, serta semangat kolaborasi, Shades of Blue bukan sekadar kedai kopi — melainkan simbol optimisme baru anak muda Tasikmalaya dalam membangun daerahnya.











