Sosialisasi Tim DS Jabar Asih di Mulyasari, Warga Ungkap Masalah Ekonomi dan Bantuan Sosial

Sosialisasi Tim DS Jabar Asih di Mulyasari, Warga Ungkap Masalah Ekonomi dan Bantuan Sosial

TASIK.TV | Tim Direct Selling (DS) DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tasikmalaya terus menggelar sosialisasi untuk memperkenalkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibi, yang dikenal dengan slogan "Jabar Asih." 

Kegiatan kali ini dilaksanakan di Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Selain mengenalkan program-program unggulan pasangan Jabar Asih, Tim DS juga mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat terkait berbagai permasalahan yang mereka hadapi.

Aspirasi dan Keluhan Masyarakat

Dalam kunjungan kali ini, beberapa warga di Kelurahan Mulyasari mengutarakan permasalahan mereka, mulai dari regulasi koperasi, kesulitan ekonomi, hingga masalah bantuan sosial.

H. Endang, seorang Ketua Koperasi yang juga warga RT/02 RW/05, menyampaikan keluhannya terkait aturan baru dalam Permenkop UKM No. 8 Tahun 2023 yang dirasa menyulitkan pendirian koperasi. Menurutnya, koperasi sebagai penggerak ekonomi kerakyatan seharusnya mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah, bukan justru diperumit dengan masalah perizinan. Ia menjelaskan bahwa beberapa koperasi di wilayahnya terpaksa tidak bisa menerima bantuan karena sulitnya mengurus izin.

“Kami sebagai koperasi merasa kesulitan dengan peraturan baru ini. Kami berharap pemerintah dapat mempermudah proses perizinan, terutama agar koperasi-koperasi kecil bisa menerima bantuan dengan mudah. Koperasi adalah tulang punggung ekonomi kerakyatan, jadi seharusnya lebih didukung,” ujar H. Endang kepada Tim DS.

Badriah, seorang pedagang yang juga warga RT/02 RW/05, turut mengeluhkan kondisi ekonomi yang semakin sulit. Ia menyoroti tingginya harga kebutuhan pokok (sembako) yang memberatkan dirinya sebagai pedagang kecil.

Selain itu, Badriah mengaku kesulitan dalam mendapatkan modal tambahan untuk mengembangkan usahanya. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masa depan anaknya yang masih kuliah, yang menurutnya mungkin akan sulit mendapatkan pekerjaan setelah lulus nanti.

“Sekarang ini harga sembako semakin mahal, modal usaha pun sulit didapat. Saya khawatir, bagaimana nasib anak saya setelah lulus kuliah nanti, apakah bisa langsung mendapat pekerjaan?” kata Badriah dengan raut wajah penuh harap.

Kebutuhan Akan Peningkatan Insentif dan Pemerataan Bantuan Sosial

Masalah lain yang diungkapkan oleh warga adalah terkait insentif yang diterima para ketua RT. Nanang Setiawan, Ketua RT/02 RW/05, mengeluhkan kecilnya insentif yang ia terima sebagai ketua RT, yang hanya sebesar Rp125 ribu per bulan. Menurutnya, insentif tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan daerah lain, padahal beban kerja dan tanggung jawab ketua RT cukup besar.

“Insentif kami sebagai ketua RT hanya Rp125 ribu per bulan. Di daerah lain, insentifnya sudah lebih besar. Semoga pemerintah bisa memperhatikan ini dan menaikkan insentif bagi kami,” ujar Nanang Setiawan saat berbincang dengan Tim DS.

Sementara itu, Dadang, Ketua RT/06 RW/05, mengeluhkan tentang bantuan sosial yang tidak merata dan tidak tepat sasaran di wilayahnya. Banyak warga yang merasa tidak mendapatkan hak mereka, meskipun bantuan tersebut berasal dari pemerintah pusat. Hal ini membuat banyak warga datang mengadu kepadanya, berharap ada kejelasan dan perbaikan dalam pendistribusian bantuan sosial.

“Bantuan sosial sering kali tidak tepat sasaran. Ada yang sangat membutuhkan justru tidak mendapat bantuan, sementara yang kondisi ekonominya lebih baik malah dapat. Kami berharap pendataan bisa lebih akurat, agar bantuan ini benar-benar sampai kepada yang membutuhkan,” ungkap Dadang dengan nada prihatin.

Respons Tim DS dan Program Jabar Asih

Mendengarkan berbagai aspirasi dan keluhan dari warga, Tim Direct Selling berusaha memberikan penjelasan terkait program-program yang diusung pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibi. Tim DS menyampaikan bahwa pasangan Jabar Asih memiliki komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan, salah satunya dengan mempermudah akses perizinan bagi koperasi dan UMKM.

“Pasangan Jabar Asih berkomitmen untuk mempermudah proses perizinan bagi koperasi, agar koperasi sebagai penggerak ekonomi masyarakat bisa berkembang dengan baik,” ujar Aceng, salah satu anggota tim DS saat menjelaskan program kepada H. Endang.

Selain itu, mereka juga menyampaikan bahwa ada program pemberdayaan UMKM dan bantuan modal usaha untuk pedagang kecil seperti Badriah, serta rencana peningkatan lapangan pekerjaan agar para lulusan perguruan tinggi dapat lebih mudah terserap di dunia kerja.

Tim DS juga menekankan bahwa pasangan Jabar Asih memiliki perhatian khusus terhadap pemerataan bantuan sosial dan peningkatan insentif bagi para perangkat desa, termasuk ketua RT. Program ini diharapkan dapat mengatasi masalah seperti yang disampaikan oleh Nanang dan Dadang.

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Direct Selling DPD PKS Kota Tasikmalaya ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan program dan visi pasangan Jabar Asih, tetapi juga menjadi wadah bagi warga untuk menyuarakan kebutuhan dan harapan mereka.

Dengan semakin dekatnya pemilihan Gubernur Jawa Barat, Tim DS berharap bahwa pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibi dapat memberikan solusi nyata atas berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

Sosialisasi di Kelurahan Mulyasari menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan bahwa suara warga terdengar dan diperhatikan dalam penyusunan kebijakan di masa mendatang.

Dengan komitmen untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan masyarakat, pasangan Jabar Asih diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Jawa Barat.