TASIK.TV | Kota Tasikmalaya memiliki potensi untuk mengembangkan Taman Hutan Rakyat (Tahura) di sejumlah wilayah, seperti Situ Cibeureum dan beberapa lahan milik Perhutani.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, saat ini tengah menimba ilmu tentang pengelolaan Tahura. Pada Selasa (15/7/2025), Diky bertemu dengan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodi Ardian Pancapana, serta Kepala UPTD Tahura Ir. Djuanda Bandung, Lutfi Erizka, untuk berdiskusi langsung terkait pengelolaan Tahura.
“Iya, ini silaturahmi sambil belajar. Banyak ilmu yang saya dapat tentang pengelolaan Tahura,” ujar Diky.
Ia menegaskan, mewujudkan Tahura bukanlah hal mudah karena memerlukan sejumlah tahapan penting, termasuk kajian strategis yang mendalam.
“Tahura ini bukan hanya untuk perlindungan hutan, tapi juga bisa menjadi ruang bagi masyarakat,” katanya.
Menurut Diky, wacana ini masih berupa harapan dan langkah awal dilakukan dengan bersilaturahmi dan belajar dari para praktisi Tahura.
“Ada beberapa titik di Tasikmalaya yang cocok untuk dijadikan Tahura, namun tentu harus melalui diskusi yang matang dan tidak terburu-buru. Tujuannya untuk melindungi dan menjaga hutan kita,” jelasnya.
Ia menambahkan, di tengah pembangunan yang pesat, tantangan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup semakin besar. Kehadiran Tahura di Tasikmalaya nantinya tidak hanya melindungi hutan, tetapi juga dapat memberi manfaat bagi masyarakat melalui pengelolaan yang profesional.
“Jika Kota Tasikmalaya memiliki Tahura, ini bisa menjadi objek wisata baru. Apalagi wisatawan ke Priangan Timur cukup tinggi. Tasikmalaya juga memiliki akses mudah melalui stasiun kereta api dan Lanud Wiriadinata,” ungkapnya.
Diky menambahkan, pemerintah tengah berupaya menciptakan potensi wisata baru untuk menarik kunjungan ke Tasikmalaya.
“Kami juga berencana membangun Museum Priangan Timur, dan Tahura ini menjadi harapan baru untuk Tasikmalaya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodi Ardian Pancapana, mengapresiasi inisiatif Wakil Wali Kota Tasikmalaya yang ingin belajar pengelolaan hutan.
Ia menjelaskan, pihaknya sering mengajak masyarakat dan para tokoh ke Tahura Ir. H. Djuanda Bandung untuk mengenalkan fungsi dan manfaat hutan secara langsung.
“Pembangunan di Jawa Barat sangat cepat, sehingga kita perlu menjaga keseimbangan dengan alam. Karena itu, penting memperkenalkan fungsi hutan dan manfaatnya kepada masyarakat melalui Tahura,” pungkas Dodi.