UPTD Puskesmas Kawalu Inovasi Penanganan ODGJ dengan Buku Panduan Terbaru

UPTD Puskesmas Kawalu Inovasi Penanganan ODGJ dengan Buku Panduan Terbaru

TASIK.TV | UPTD Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya memperkenalkan inovasi terbaru dalam penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) melalui peluncuran buku panduan yang dinamakan "Buku Petunjuk/Pedoman Kolak Campur Pisang Enak."

Buku ini dirancang untuk meningkatkan kepatuhan pasien ODGJ dalam menjalani terapi dan minum obat agar mereka dapat pulih mandiri dan produktif (PUMANTIF) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kawalu.

Apt. Listya Permatasari, S.Farm, saat ditemui Tasik TV di ruang kerjanya, menjelaskan bahwa sebelum peluncuran Buku Petunjuk/Pedoman Kolak Campur Pisang Enak, UPTD Puskesmas Kawalu sudah terlebih dahulu mengembangkan inovasi PUMANTIF.

Inovasi ini berasal dari seorang perawat bernama Elis, dan saat ini telah mendapatkan hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, yang ditandatangani oleh Ignatius M.T. Silalahi.

Listya juga mengungkapkan bahwa permintaan replika buku produk UPTD Kawalu telah datang dari beberapa daerah, termasuk Kabupaten Tasikmalaya, Cirebon, Ciamis, Lampung, dan Subang.

Menurut Listya, Elis mengembangkan inovasi untuk pemberdayaan pasien ODGJ. Pasien-pasien tersebut telah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Bogor dan kembali ke Tasikmalaya untuk melanjutkan aktivitas mereka. Untuk menghindari kebosanan, pasien diberikan pelatihan pembuatan telur asin.

"Pada tahun 2019, terdapat 40 orang pasien ODGJ yang masuk dalam kelompok binaan PUMANTIF. Namun, selama periode 2019 hingga 2021, kami mencatat penurunan jumlah pasien ODGJ dalam kelompok binaan tersebut," jelas Listya.

Baca juga: Inovasi Balon Puskesmas Karanganyar Tingkatkan Kehadiran Balita di Posyandu

Menanggapi penurunan ini, pihak UPTD Puskesmas Kawalu melakukan penelusuran untuk mengetahui penyebabnya. Kolaborasi antara dokter, perawat, dan apoteker di Puskesmas Kawalu mengungkapkan bahwa sebagian pasien ODGJ tidak patuh dalam minum obat, yang berdampak pada sikap dan komunikasi mereka.

Sebagai respons terhadap masalah ini, Kepala Puskesmas beserta jajaran, lintas sektor, dan lintas profesi bekerja sama untuk menciptakan inovasi baru yang dinamakan Kolak Campur Pisang Enak.

Inovasi ini merupakan kolaborasi antara tenaga kesehatan, camat, dan aparat dalam terapi kefarmasian pasien gangguan jiwa, dengan tujuan meningkatkan kepatuhan pasien ODGJ dan mengembalikan mereka ke kelompok binaan PUMANTIF.

"Kami berharap inovasi Kolak Campur Pisang Enak dapat efektif, nyata, akurat, dan kompak dalam meningkatkan kepatuhan pasien ODGJ yang sebelumnya mengalami penurunan, sehingga mereka dapat kembali bergabung dengan kelompok binaan PUMANTIF," pungkas Listya.(Ryan Cardio)