Usulan Pemekaran Daerah di Jawa Barat Terkendala Moratorium Pusat, Ini Kata Neng Madinah

Usulan Pemekaran Daerah di Jawa Barat Terkendala Moratorium Pusat, Ini Kata Neng Madinah

TASIK.TV | Meskipun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan DPRD Jabar telah menyepakati usulan sembilan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB), pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) menghadapi kendala moratorium yang masih diberlakukan oleh pemerintah pusat.

Anggota DPRD Jabar, Hj Neng Madinah, berharap Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, dapat ikut mendorong upaya pemekaran daerah tersebut. Neng Madinah berpendapat bahwa Bey, yang sebelumnya menjabat sebagai deputi di Bidang Pers dan Media Sekretariat Presiden, memiliki keterdekatannya dengan Bapak Presiden.

“Karena Pak Bey Machmudin, tentu yang sebelumnya deputi di Bidang Pers dan Media Sekretariat Presiden, sangat dekat dengan Bapak Presiden,” ujar Bunda Neng kepada tasik.tv pada Senin, 15 Januari 2024.

Sebanyak sembilan CDPOB di Jabar telah diusulkan kepada pemerintah pusat, termasuk Tasikmalaya Selatan, Cianjur Selatan, Garut Utara, Sukabumi Utara, Garut Selatan, Bogor Barat, Bogor Timur, Indramayu Barat, dan Subang Utara.

Neng Madinah menyoroti khususnya soal pemekaran daerah di Tasikmalaya, menyatakan, “Kabupaten Tasik, dengan jumlah penduduk hampir tiga juta, memerlukan pemerataan pembangunan.”

Dalam konteks ini, Neng Madinah menyampaikan bahwa telah disepakati usulan CDPOB Tasik Selatan dengan calon ibu kota Karangnunggal dan Tasik Utara dengan calon ibu kota di Ciawi. Ia menegaskan bahwa DPRD dan Pemprov Jabar terus berupaya memperjuangkan usulan pemekaran daerah ini. “Terus diperjuangkan,” ujarnya.

Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, sebelumnya menyampaikan bahwa fokus pada upaya pemekaran daerah di Jabar belum akan dilakukan, karena usulan CDPOB masih dalam kajian pemerintah pusat. “Belum (fokus ke sana), kan bentuk kajiannya masih panjang ya,” kata Bey pada Selasa, 2 Januari 2024.

Dengan batasan waktu tugas sebagai Pj Gubernur yang terbatas, Bey menyatakan bahwa prioritas akan diberikan pada isu-isu yang lebih mendesak. “Dengan hanya waktu yang tidak terlalu lama ini, tidak mungkin semua kami kerjakan. Akan kami pilih yang prioritas,” ungkap Bey.