Waktu Menunggu Waktu dan Wajan, Pentas Monolog Achmad Zain di Ngaos Art Sampaikan Pesan Mendalam

Waktu Menunggu Waktu dan Wajan, Pentas Monolog Achmad Zain di Ngaos Art Sampaikan Pesan Mendalam


Teater adalah kehidupan yang membuat kita berfikir positif

Dunia bisa liar dan sulit diprediksi,
tetapi Anda bisa menjinakkan dan memprediksinya 
dengan bermain teater tapi tidak bermain-main,
berteater untuk mencari cahaya adalah hal penting
untuk menjalani kehidupan yang positif.

Berteater dengan ketulusan tidak sama 
dengan berpura-pura berteater.

Untuk menguasai kemampuan berteater, 
hatimu harus terbuka lebar,
imajinasimu harus liar penuh semangat,
dan...
bebaskan jiwamu melihat dunia dengan segala kemungkiannya.

WAKTU menunggu WAKTU
BERBUAT adalah yang TERBAIK
"BERKARYA atau MATI"
@Zain Sendiri

TASIK.TV | Rangkaian kalimat diatas adalah salah satu puisi karya Achmad Zain Seniman asal Kendari, yang menggelar pentas monolog di Studio Ngaos Art Kota Tasimalaya pada Senin, 17 Juli 2023 malam.

Pria yang akan menginjak usia 60 tahun tersebut mementaskan dua monolog dengan judul Waktu menunggu waktu dan Wajan.

"Sebenarnya kita semua sedang menunggu waktu, dijengjang waktu menunggu waktu itu apa yang kita perbuat? apakah akan sia-sia atau bermanfaat? sementara waktu yang pasti itu akan datang (kematian.red), jadi dalam waktu menunggu waktu kita harus menggali potensi yang dalam diri kita," terang Zain.

Zain menuturkan, waktu lahir hingga waktu kematian apa yang bisa diperbuat, sementara kita dikejar waktu bukan kita yang mengejar waktu.

"Pesannya adalah ketika dari waktu ke waktu kita menunggu waktu yang pasti itu apa yang kita lakukan, kita ini disebut hamba yang mulia, kita mencari kemuliaan kita atau kita membiarkan kita sebagai simbol kemuliaan itu," ungkapnya.

Sementara itu, monolog berjudul Wajan menceritakan tentang  wajah-wajah kepalsuan yang kini sering ditampakan setiap orang.

"Wajan itu bisa berdiri sendiri, wadah untuk masak memasak di dapur dan hal penting untuk ibu-ibu, namun maaf terkadang malah lebih banyak bergosip dengan wajah berhias dengan penuh kepalsuan dan itu yang sedang kita hadapi sekarang dalam kehidupan," pungkasanya.

Pentas ini merupakan pentas keliling yang ia lakukan dalam 60 km perjalanan yang berarti menuju umur ke 60 tahun bagi dirinya, Karya ini juga akan dipentaskan juga di Bali dan Surabaya.