Aksi Pembakaran Al-Qur’an di Swedia Dikecam Dunia

Aksi Pembakaran Al-Qur’an di Swedia Dikecam Dunia

TASIK.TV | Terjadi kembali aksi pembakaran Al-Qur’an, yang kini dilakukan oleh warga negara Irak yang tinggal di Swedia. Aksi ini sudah mendapat izin dari Pengadilan setempat bertepatan dengan momen Hari Raya Idul Adha kaum muslimin. 

Aksi dilakukan di sekitar masjid Stockholm, Swedia yang di awali dengan merobek-robek Al-Qur’an, menggosokan ke sepatunya, kemudian membakar lembaran Al-Qur’an tersebut. 
Tindakan ini tentu bukanlah hal yang dibenarkan, meskipun di negara barat mereka membolehkan dengan alasan menjunjung tinggi kebebasan berekspresi. Namun tentu tindakan ini melukai hati kaum muslimin, terlebih dilakukan di tengan perayaan Idul Adha.

Kecaman pun dilakukan di berbagai negara, seperti pemerintah Maroko yang menarik Duta Besarnya untuk Swedia, Turki yang menolak menandatangani aplikasi Swedia untuk bergabung dengan trans-Atlantik, Irak pun sebagai negara asal orang yang membakar Al-Quran mengecam kebijakan polisi dan pengadilan yang mengizinkan aksi ini dilakukan. 

Malaysia memprotes aksi ini melalui 1000 orang yang menyampaikan protesnya di depan Kedutaan Swedia di Kuala Lumpur. Termasuk Indonesia pun dari sejumlah kalangan seperti MUI dan warganet mengecam aksi ini.

Aksi-aksi yang dilakukan dalam rangka Islamophobia, seperti pembakaran Al-Qur’an, pembuatan karikatur yang melecehkan Nabi Muhammad SAW, dikriminasi muslimah yang dilarang mengenakan hijabnya, dan aksi lainnya yang semakin membuat kaum muslimin semakin termarginalkan.

Aksi ini mereka lakukan berdasarkan asas kebebasan, baik kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat, sehingga terlindungi oleh asas yang dilegalkan oleh negara-negara di dunia. Sehingga dengan bebasnya menghina Islam tanpa rasa takut karena bukan suatu tindakan illegal/kriminal.

Berbagai peristiwa diatas haruslah menjadi sebuah evaluasi besar, mengapa terus terulang dan hanya berakhir dengan kecaman. Jawabannya adalah karena tidak adanya hukum yang mengatur tindakan Islamophobia dan pidana yang membuat takut pelakunya. Dimana seharusnya Islam dimuliakan, dan dijaga oleh umat Islam, jangan sampai dibiarkan terhina oleh siapapun.

Harapannya aksi ini menjadi trigger bagi umat Islam untuk menjaga Al-Qur’an, dan membangkitkan ghiroh (semangat) kaum muslimin untuk bersatu dan berpegang teguuh pada agama Allah. Islam akan dimuliakan jika diterapkan sistem Islam secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan. Maka kemuliaan Al-Qur’an akan terjaga dengan pemimpin yang menegakkan Islam secara kaffah.