News

Aliansi Kopi Hitam, Bawa Wajah Baru dalam Pesta Demokrasi

282
×

Aliansi Kopi Hitam, Bawa Wajah Baru dalam Pesta Demokrasi

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Di tengah perjalanan menuju pesta demokrasi, Aliansi Kopi Hitam, kelompok relawan pendukung pasangan Viman-Diky, tampil dengan pendekatan yang segar dan berbeda.

Mereka menunjukkan bahwa politik tidak selalu harus penuh ketegangan. Dengan kreativitas, semangat kebersamaan, dan pendekatan inklusif, Aliansi Kopi Hitam menciptakan atmosfer baru yang menghibur sekaligus menyatukan berbagai kalangan.

Sugih Muhamad Ramadan, inisiator gerakan ini, menyampaikan pandangannya tentang bagaimana demokrasi seharusnya dirayakan. “Politik itu harus membawa kebahagiaan,” katanya saat berbincang dengan media, Minggu 17 November 2024.

Pernyataan ini mencerminkan harapannya agar demokrasi menjadi ajang kegembiraan rakyat, bukan tempat untuk konflik atau perpecahan.

Aliansi Kopi Hitam tak sekadar berkampanye, mereka menciptakan pengalaman berkesan yang menginspirasi.

Konvoi menggunakan American Jeep yang khas menjadi daya tarik di setiap sudut jalan. Jeep-Jeep tersebut tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga simbol keberagaman aspirasi rakyat.

Gerakan ini mengingatkan bahwa politik seharusnya bersifat dinamis, menyentuh semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.

Salah satu strategi unik yang diusung Aliansi Kopi Hitam adalah memanfaatkan warung kopi sebagai basis kampanye. Sugih menjelaskan bahwa warung-warung kecil menjadi tempat yang strategis untuk berbagi visi dan misi pasangan Viman-Diky.

Baca juga: Viman Alfarizi Ramadhan Tebar Hewan Qurban di Tasikmalaya

“Kami berdiskusi dari warung ke warung. Ini lebih dari sekadar kampanye, ini tentang mendengar langsung aspirasi masyarakat,” ungkapnya.

Pendekatan ini berhasil menciptakan ruang dialog yang santai dan hangat, jauh dari kesan formal dan kaku panggung kampanye besar. Melalui percakapan sederhana di warung kopi, Aliansi Kopi Hitam membuktikan bahwa langkah kecil bisa membawa perubahan besar, terutama dengan pendekatan yang akrab dan bersahabat.

Yang membuat gerakan ini semakin menarik adalah cara mereka mendanai aktivitasnya. Tanpa sponsor besar, seluruh kegiatan Aliansi Kopi Hitam didanai secara swadaya, mencerminkan kuatnya semangat gotong royong yang masih hidup di masyarakat Indonesia.

“Kami percaya, ide besar tidak memerlukan modal besar. Dengan kebersamaan dan kepercayaan, segalanya mungkin,” tambah Sugih.

Pendekatan ini menginspirasi banyak pihak, menunjukkan bahwa politik dapat menjadi ruang bersama yang inklusif, mengutamakan manusia sebagai inti dari setiap keputusan.

Demokrasi, bagi mereka, bukan sekadar angka atau perebutan kekuasaan, tetapi tentang mendengarkan, menyatukan, dan memberi harapan.

Gilang (28), seorang warga Kota Tasikmalaya, menilai Aliansi Kopi Hitam sebagai contoh bagaimana kampanye politik dapat melibatkan masyarakat secara aktif.

“Apa yang dilakukan Aliansi Kopi Hitam mengajarkan bahwa demokrasi bisa dirayakan dengan sederhana, bahkan dari warung kopi kecil,” katanya.

Menurutnya, pendekatan seperti ini seharusnya menjadi inspirasi bagi kampanye politik masa depan. Demokrasi adalah milik semua orang, dan setiap individu berhak merasa terlibat dalam proses perubahan.

Dengan armada American Jeep dan diskusi santai di warung kopi, Aliansi Kopi Hitam tidak hanya menjadi pendukung pasangan Viman-Diky, tetapi juga simbol optimisme dan harapan akan masa depan demokrasi yang lebih baik. Sebuah demokrasi di mana setiap suara, sekecil apa pun, dihargai dan didengar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *