News

Danlanud Wiriadinata Buka TAPA Sahityarsa, Kolaborasi Semarakkan HUT RI ke-79 di Langit Galunggung

64
×

Danlanud Wiriadinata Buka TAPA Sahityarsa, Kolaborasi Semarakkan HUT RI ke-79 di Langit Galunggung

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Komandan Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, Letkol Pnb Taufik Agus Hidayat, secara resmi membuka acara Temu Akrab Pecinta Alam (TAPA) Sahityarsa di Pasir Datar Galunggung, Jumat 18 Agustus 2024 malam. 

Acara yang digelar oleh Forum Komunikasi Pencinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) ini diikuti oleh 2.300 peserta dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 Republik Indonesia.

Dalam sambutannya, Letkol Pnb Taufik Agus Hidayat mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini berkat inisiasi dari para pemuda-pemudi FKPAT yang turut menyemarakkan peringatan hari kemerdekaan.

“Alhamdulillah, berkat kolaborasi dari berbagai pihak, kami dari Lanud Wiriadinata berterima kasih kepada FKPAT atas inisiatif ini,” ujar Taufik.

Sebelum acara digelar, Taufik menjelaskan bahwa FKPAT bersama Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Aspperwi) memiliki ide untuk menciptakan hiburan sekaligus tasyakur dalam memeriahkan HUT RI 2024.

“Setelah berkomunikasi dengan berbagai pihak, kami berhasil berkolaborasi dengan Si Jum, BI, Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disporabudpar) Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, serta lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Taufik mengungkapkan bahwa pada Sabtu 17 Agustus 2024, akan digelar upacara kemerdekaan RI serta pengibaran 2.024 bendera. Selain itu, bendera sepanjang 1.000 meter akan dibentangkan, dan acara spesial lainnya adalah pengibaran bendera di udara.

“Langit Galunggung akan dihiasi oleh para atlet paralayang, gantole, dan paramotor, termasuk peserta dari luar Tasikmalaya. Akan ada enam paralayang, lima gantole, dan satu paramotor yang akan ikut berpartisipasi,” terangnya.

setelah dibuka Danlanud kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan Sharing Sesion dengan tema Sejarah Budaya dan Petualang yang diisi oleh narasumber Muhajir Salam yang menceritakan sejarah Galungung, kemudian Kang Acong yang menceritakan tentang Budaya di Galunggung serta Bang Harun yang menceritakan eksplorasinya di gunung Galunggung yang masih perlu untuk dilakukan pendataan nama puncak di area pengunungan galunggung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *