News

Dicky Chandra, Koperasi Bukan Dana Hibah, Tapi Harus Dikelola Profesional

88
×

Dicky Chandra, Koperasi Bukan Dana Hibah, Tapi Harus Dikelola Profesional

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tengah memperkuat komitmennya dalam mendukung program nasional pembentukan Koperasi Merah Putih di setiap kelurahan. Langkah ini bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih maju dan berkelanjutan.

Kita fokus menjalankan Koperasi Merah Putih sesuai dengan aturan main dari pemerintah pusat,” ujar Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Dicky Chandra, di Tasikmalaya, Senin.

Selaras dengan Inpres 9/2025

Dicky menjelaskan bahwa seluruh wilayah administratif di Kota Tasikmalaya terdiri dari 69 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan, tanpa adanya desa. Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, setiap kelurahan diwajibkan untuk membentuk Koperasi Merah Putih.

Program ini juga sejalan dengan program daerah yang telah lebih dulu dijalankan, yaitu Pembiakan Ekonomi Lokal Kewilayahan (Pelak). Salah satu fokus utama dari Pelak adalah penguatan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

Sebetulnya kita sudah punya program Pelak yang juga menyentuh sektor koperasi,” tambahnya.

Strategi Pelaksanaan

Dicky mengungkapkan bahwa saat ini Pemkot telah mulai melakukan sosialisasi ke seluruh kelurahan mengenai mekanisme dan tujuan dari program Koperasi Merah Putih.

Ada tiga strategi utama yang diusung:

  1. Revitalisasi koperasi yang sudah eksis,

  2. Pembentukan koperasi baru, dan

  3. Revitalisasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang diarahkan untuk membentuk koperasi berbasis pertanian, termasuk pengelolaan pupuk melalui koperasi.

Lembaga-lembaga yang sudah ada akan diintegrasikan ke dalam koperasi, termasuk Gapoktan,” jelas Dicky.

SDM dan Pendanaan Jadi Kunci

Namun, ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mengelola koperasi.

Dana dari pusat bukan hibah, tapi pinjaman yang harus dikembalikan. Maka pengelolaan koperasi harus dilakukan dengan strategi bisnis yang matang,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *