TASIK.TV | Harga beras premium di sejumlah pasar tradisional di wilayah Tasikmalaya masih belum menunjukkan penurunan. Pedagang melaporkan harga mencapai Rp16 ribu-Rp17 ribu per kilogram, sementara beras medium sulit ditemukan di pasaran.
Dadang, seorang pedagang beras di Pasar Pancasila, Cikurubuk, menyatakan bahwa harga beras premium telah bertahan tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan pasokan gabah kering giling (GKG) dan gabah kering punggut (GKP) dari petani.
“Pasokan beras sangat sulit. Kami harus mencari di wilayah Tasikmalaya, Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Semarang, tetapi harga masih tinggi. Mayoritas pasokan beras berasal dari luar daerah, karena daerah seperti Garut, Ciamis, Kota Tasikmalaya, Sumedang, dan Pangandaran belum melakukan panen,” jelasnya pada Selasa 26 Maret 2024.
Dia menambahkan bahwa harga beras premium Singaparna mencapai Rp17 ribu per kilogram, sementara beras medium dijual seharga Rp16 ribu per kilogram, dan beras Thailand Rp15 ribu per kilogram.
Kenaikan harga beras tersebut menyebabkan penurunan penjualan hingga 50%, karena harga yang tinggi memaksa pembeli untuk mengurangi jumlah pembelian mereka dari 10 kilogram menjadi hanya 5 kilogram.
Ketua Gerakan Petani Mandiri Indonesia (GPMI) Jawa Barat, Yuyun Suyud, juga membenarkan bahwa harga beras premium di sejumlah pasar tradisional belum mengalami penurunan.
“Hal ini disebabkan oleh tetap tingginya harga gabah kering giling. Para petani baru-baru ini mulai menanam pada Februari dan Maret,” ucapnya.