TASIK.TV | Momentum Hari Santri di Stadion Dadaha Tasikmalaya telah mendapat apresiasi dari para santri dan pengelola pesantren di Kota Tasikmalaya, termasuk Ponpes At-Taufiq Al-Islamy Kelurahan Kahuripan. Sekitar seratus santri dan santriwati merayakan pengakuan ini, dan pembina Ponpes, H. Yadi Mulyadi, merasa bersyukur atas pengakuan tersebut.
Namun, ia berharap bahwa momen ini tidak hanya berakhir sebagai kegiatan seremonial semata. Lebih dari itu, pengakuan terhadap santri juga perlu diimbangi dengan semangat pemerintah dalam meningkatkan perhatian pada pondok pesantren. Pasalnya, peran dan kontribusi pesantren dalam memperbaiki kualitas moral masyarakat sudah tidak diragukan lagi.
“Salah satunya dengan cara mendorong perbaikan sarana prasarana pendukung yang rata-rata terlantar,” kata Kang Haji Yadi (KHY).
Selain sarana prasarana, peningkatan SDM tenaga pendidik di pesantren juga dianggap penting agar santri dapat memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri.
KHY sangat mendukung keterlibatan pemerintah, mengingat kemampuan pengelola pesantren terbatas. Ia merujuk pada masa lalu ketika program-program seperti “seribu kobong” dan pembangunan ribuan ruang kelas baru untuk pesantren pernah diluncurkan dan juga tunjangan guru madrasah pernah digulirkan, namun sayangnya, program-program ini seringkali tidak memiliki kelanjutan yang memadai.
“Kita berharap agar setiap pemimpin di masa depan, di semua tingkatan pemerintahan, dapat kembali membuka program-program seperti seribu kobong dan tunjangan guru ini agar digulirkan kembali,” pungkasnya.