Limbah Cair Tahu di Kelurahan Indihiang Kini Dapat Diolah Menjadi Nata De Soya

Limbah Cair Tahu di Kelurahan Indihiang Kini Dapat Diolah Menjadi Nata De Soya

TASIK.TV | Kabar baik bagi para pengusaha tahu di wilayah Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. Limbah cair dari pabrik tahu kini dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi, yaitu Nata De Soya.

Lurah Indihiang, Toni Kuswoyo, menyampaikan kegembiraannya atas inovasi ini.

"Saya sangat gembira sekali mendengar bahwa limbah air tahu bisa diolah menjadi makanan berupa Nata De Soya," ujarnya, Jumat 13 September 2024.

Menurut Toni, beberapa pekan terakhir, pihak Universitas BTI dan Universitas Siliwangi memberikan edukasi kepada anggota PKK Kelurahan Indihiang tentang pengolahan limbah tahu.

"Limbah tahu cair dapat diolah menjadi Nata De Soya, sedangkan limbah tahu padat dapat dimanfaatkan menjadi snack bar tinggi serat dan rendah lemak," jelasnya.

Kegiatan edukasi ini melibatkan mahasiswa yang melakukan serangkaian kegiatan, mulai dari koordinasi awal, diskusi kelompok terarah (FGD), formulasi produk, sosialisasi, demonstrasi pembuatan Nata De Soya dan snack bar, hingga branding dan desain kemasan produk.

Menurut data yang disampaikan Lurah Indihiang, terdapat 36 pabrik tahu yang tersebar di Kelurahan Indihiang, dengan sekitar 80 pengusaha tahu.

"Dengan adanya inovasi ini, saya berharap limbah tahu, baik cair maupun padat, tidak lagi menjadi sumber pencemaran air, melainkan dapat menjadi peluang usaha baru di wilayah kami," harap Toni.

Ia juga menyoroti besarnya dampak pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah cair tahu, terutama terhadap kualitas air di sekitar industri.

"Pengolahan limbah cair tahu menjadi Nata De Soya diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan dan masalah yang terkait dengan produksi tahu," tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa limbah cair tahu sangat potensial untuk diolah menjadi Nata De Soya.

"Limbah cair tahu masih mengandung protein, karbohidrat, dan lemak, sehingga dengan proses yang tepat, limbah ini bisa diubah menjadi produk baru yang bermanfaat," terangnya.

Ia menegaskan, inovasi ini merupakan solusi alternatif untuk mengatasi dampak negatif dari pencemaran limbah cair tahu, sekaligus membuka peluang usaha bagi masyarakat.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan pabrik-pabrik tahu di wilayah Kelurahan Indihiang dapat berkontribusi lebih baik terhadap lingkungan, sambil menciptakan produk yang memiliki nilai jual tinggi.(Ryan Cardio)