TASIK.TV | Tuan mengingat kembali nanti malam kita ada kencan semoga silaturmi bisa terjalin hehe kita bisa bercengkrama saling menggoda pikiran ngomongin usia naskah drama Indonesia juga masih tergolong muda.
Ada yang bilang awal kemunculan drama di Hindia Belanda sifatnya spontan alias tanpa naskah. Drama pertama Indonesia yang dianggap memiliki naskah adalah “Raden Beij Soerio Retno” (1901) karangan Ferdinand Wiggers, seorang wartawan dan sastrawan Belanda.
Naskah berbahasa Indonesia pertama kali ditulis oleh Roestam Effendi dengan lakon Bebasari tahun 1926. Sanoesi Pane dengan naskah drama Airlangga (1928), Muhammad Yamin dengan naskah Ken Arok dan Ken Dedes (1934), dan Armijn Pane dengan naskah Loekisan Masa (1937).
Tahun 2023 usia naskah drama baru 97 tahun untuk sebuah budaya ini belum sepuh puh, kali ini Ngaos Art ingin ditunjukan ke jalan yang dekat dengan tujuan hingga kajian ini ingin melihat bagaimana pertumbuhan Ngaos Art sebagai kelompok, sistem pementasan, dan tanggapan audience terhadap pementasannya melalui pisau bedah dari disiplin ilmu mana saja dan penjelajahan existing documentatioru dengan tujuan mengumpulkan informasi mengenai sistem pementasarya dan penulisan naskah.
Kenapa tuan puan menjadi pilihan karena kami yakin tuan puan akan senantiasa memberi vitamin agar aktor bisa berdiri kuat diatas panggung dan pengarang dicerahkan dengan banyak lampu dan petunjuk.
Prakata sebelum jadi kata-kata dan dibahasakan oleh aktor. Teater modern salah satu penandanya adanya naskah. Bagaimana seorang aktor, menghidupkan dan munundukan kata-kata menjadi bahasa.
Selain diksi intonasi dan birama, aktor harus dulu mengunyah huruf menjadi kata dan bahasa, salah tempatnya menjadikan bahasa berfokus pada sifat makna, penggunaan bahasa, kognisi bahasa, dan hubungan antara bahasa dan realitas. Ditambah ekspresi dan proyeksi , karena salah satu senjata aktor adalah cocot selain tubuh.
Betapa dahsyatnya kekuatan kata-kata membentuk aktor, apalagi bila disertai ekspresi dan projeksi yang tepat. Kata-kata memang bisa memiliki kekuatan dahsyat yang mampu mempengaruhi seseorang dalam menjalani perannya.
Kata-kata bisa membuat bersemangat, optimis, dan menjalani hidup dengan harapan akan masa depan yang cerah cemerlang. Tetapi, kata-kata bisa juga menjerumuskan pada situasi di mana ia menjadi loyo dan seakan tidak bergairah untuk menjalani hidup.
Cerita aktor ini mencoba membangun intisari dari kata-kata siapa tahu ada mutiaranya, pelajaran yang berisi kata-kata yang membangun etos dan akhlak yang bisa menjadi dasar dan sandaran bagi seseorang.
Mengubah Paradigma, mengenai bagaimana mengubah cara pandang tentang kehidupan agar selalu berada pada pikiran yang positif.
Jika kita melihat sesuatu dengan positif, maka semua akan terlihat baik. Sebaliknya, jika kita melihat sesuatu dengan negative, maka semua yang tampak adalah kejelekan.
Pada bagian awal naskah ini dikupas mulai dari paradigma kita yang terlanjur lahir jadi mari kita lakoni dengan seksama, memberi makna pada hidup, bahwa sesungguhnya manusia diciptakan dengan alasan dan tujuan, jalan mnjadi aktor adalah pilihan.
Manusia hidup di dunia ini bukan semata-mata hidup, tetapi mempunyai dimensi spiritual yang tidak bisa diabaikan, karena manusia terdiri dari jasad yang berupa fisik dan jiwa yang bersifat non fisik dan spiritual.
Cerita aktor yang ingin merentalkan dirinya dengan mengenal diri menjadi orang lain, mendapati naskah membaca menghapal memahami lalu memainknannya selanjutnya melupakannya.
Berencana membuat perusahaan rental aktor dalam mencapai impian-impiannya, dimulai dari observasi, anilisa, literature, latihan sampai lupa lapar, kemudian agar kita tahu cara mencapai tujuan, untuk memilih prioritas karena kesempatan sering datang hanya sekali, maka dari itu harusnya menjalaninya dengan sabar dan konsisten..
Sebuah naskah duo drama semoga menjadi sumbangan bagi pengembangan pribadi dan etos kerja aktor. Kami tunggu malam ini ya tuan puan.