Misi Gizi Optimal, Perjuangan Puskesmas Bungursari dalam Menanggulangi Stunting

Misi Gizi Optimal, Perjuangan Puskesmas Bungursari dalam Menanggulangi Stunting
Ana Raudhatul Jannah/Nutrisionis

TASIK.TV | Dalam upaya meningkatkan status gizi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK di UPTD Puskesmas Bungursari, Ana Raudhanul Jannah, selaku Nutrisionis, mengungkapkan bahwa program ini telah berjalan selama 44 hari dari target 56 hari untuk balita gizi kurang dan 120 hari untuk ibu hamil KEK. 

"Tidak semudah yang kita pikirkan," ungkap Ana, sambil menyoroti kendala yang dihadapi oleh nakes dan kader posyahdu di lapangan, seperti kekurangan dapur khusus untuk memasak makanan tambahan.

Meskipun demikian, Ana menegaskan bahwa pengawasan dan monitoring yang ketat dari nakes Puskesmas Bungursari tetap terjaga, meskipun terkadang pendistribusian PMT Lokal ke masyarakat terhambat oleh cuaca buruk atau ketidakhadiran sasaran di rumah saat pendistribusian.

Ana juga menyinggung masalah stunting di wilayah kerja Puskesmas Bungursari, dengan mencatat adanya 10 pasien balita pada bulan Pebruari-Agustus 2024 dan 28 ibu hamil KEK.

Baca Juga: Langkah Cepat Melawan Leptospirosis, Inilah Tanggapan Kadinkes Kota Tasikmalaya

Dia menegaskan bahwa masalah stunting tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak sehat, tetapi juga oleh masalah ekonomi. 

"Untuk menanggulangi masalah ini, semua kalangan, baik menengah ke bawah maupun ke atas, perlu memberikan gizi yang baik bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK," tegas Ana saat ditemui TASIK.TV, Rabu, 17 Juli 2024.

Pihak Puskesmas Bungursari berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dengan mengintegrasikan berbagai program lintas sektor seperti KIA, nutrisionis, sanitarian, dan lainnya. 

"Kerjasama lintas program dan sektor memiliki kontribusi besar dalam menurunkan masalah kesehatan di wilayah kami," jelas Ana.

Sebagai perwakilan dari Kepala Puskesmas dr. Eko, Ana juga memberikan himbauan khusus kepada remaja putri untuk mengonsumsi tablet penambah darah secara rutin guna mencegah anemia. 

Bagi ibu hamil, Ana menganjurkan untuk memperhatikan asupan makanan bergizi dan rutin memeriksakan kesehatan, demi mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin timbul. 

Demikian pula, bagi ibu yang memiliki balita, perhatian terhadap asupan makanan bergizi sangat penting untuk kesehatan mereka.

Dengan komitmen yang kuat dan kerjasama lintas sektor, Puskesmas Bungursari bertekad untuk terus meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK di wilayahnya. (Ryan Cardio)